Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING/NEW DELHI. Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China telah melakukan latihan besar-besaran yang melibatkan ribuan pasukan terjun payung untuk memeriksa kesiapannya dalam mengangkut tentara dan kendaraan lapis baja dari provinsi Tiongkok tengah ke daerah perbatasan ke barat laut negara itu.
Melansir Hindustan Times yang mengutip media milik pemerintah China, Global Times dan CCTV, "operasi manuver" berskala besar itu dilakukan dalam latar belakang kebuntuan perundingan perbatasan yang sedang berlangsung dengan India.
China Central Television (CCTV) melaporkan pada hari Sabtu, dengan menggunakan maskapai penerbangan sipil, saluran transportasi logistik dan kereta api, beberapa ribu penerjun payung di bawah brigade udara Angkatan Udara PLA baru-baru ini bermanuver dari Hubei, yang berada di China tengah, ke lokasi yang dirahasiakan di dataran China barat laut ribuan kilometer jauhnya.
Baca Juga: Membaca taktik perang China saat hubungan militer dengan India memanas
Berita di sejumlah media pemerintah China tersebut dirilis pada hari ketika New Delhi mengatakan bahwa India dan China akan melanjutkan keterlibatan militer dan diplomatik untuk menyelesaikan kebuntuan yang telah berlangsung selama berminggu-minggu di sepanjang Line of Actual Control (LAC).
Mengutip Hindustan Times, hal ini terjadi setelah pembicaraan diadakan antara delegasi yang dipimpin Letnan Jenderal Harinder Singh, komandan 14 Korps yang bermarkas di Leh dan satu delegasi yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Liu Lin, komandan wilayah militer Xinjiang Selatan, di Moldo di sisi China LAC pada hari Sabtu (6/6/2020).
Baca Juga: Konflik India-China mereda, sepakat selesaikan sengketa perbatasan lewat jalur damai
Laporan tersebut tidak memberikan lokasi di mana para prajurit dan kendaraan lapis baja diangkut, akan tetapi dikatakan hal itu cukup untuk menunjukkan bahwa latihan itu merupakan pesan ke India.
"Beberapa ratus peralatan militer termasuk kendaraan lapis baja dan sejumlah besar persediaan juga terlibat dalam operasi, yang berakhir dengan sukses hanya dalam beberapa jam," kata laporan itu.
Manuver itu selesai dalam beberapa jam, kata laporan itu.
Baca Juga: Edun, miliarder India ini dapat Rp 163 triliun dalam enam minggu
“Misi manuver ini menunjukkan terobosan signifikan tidak hanya dalam skala pasukan yang dimobilisasi tetapi juga alat transportasi. Menggunakan transportasi sipil secara substansial memperluas sarana kami untuk mengangkut pasukan dan meningkatkan efisiensi dalam melakukan manuver seluruh organisasi pasukan,” jelas Mayor Kolonel Mao Lei, kepala departemen pelatihan di brigade udara, mengatakan pada CCTV.
Sementara itu, Global Times memberitakan, para pakar politik China menilai, masalah perbatasan yang sedang berlangsung antara China dan India kemungkinan tidak akan meningkat menjadi konflik Doklam lain setelah komandan militer dari kedua belah pihak mengadakan pembicaraan pada hari Sabtu yang menghasilkan perjanjian positif pada penyelesaian situasi secara damai.
Baca Juga: Sempat tegang, India-China sepakat selesaikan sengketa perbatasan lewat jalur damai
Namun, karena kompleksitas situasi, kebuntuan militer dapat berlanjut sedikit lebih lama, kata mereka.
Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan situasi di wilayah perbatasan secara damai sesuai dengan berbagai perjanjian bilateral dan tetap memperhatikan perjanjian antara para pemimpin bahwa perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan India-China sangat penting untuk pengembangan keseluruhan hubungan bilateral.
Dalam beberapa pekan terakhir, India dan China terus melakukan komunikasi melalui saluran diplomatik dan militer yang telah mapan untuk mengatasi situasi di daerah-daerah sepanjang perbatasan India-China.
Baca Juga: Militer China dan India memanas di perbatasan, Rusia khawatir
Melansir Global Times, pembicaraan antara perwira militer senior kedua negara dilakukan pada saat ketegangan perbatasan China-India berkobar setelah India baru-baru ini secara ilegal membangun fasilitas pertahanan melintasi perbatasan ke wilayah China di wilayah Lembah Galwan, dan pasukan pertahanan perbatasan Tiongkok membalas dengan peningkatan pengawasan perbatasan.
Qian Feng, seorang rekan senior di Institut Taihe dan direktur departemen penelitian Institut Strategi Nasional di Universitas Tsinghua di Beijing, mengatakan kepada Global Times bahwa pembicaraan baru-baru ini yang melibatkan perwira tinggi dari kedua militer, menunjukkan bahwa kedua belah pihak memberikan perhatian besar pada situasi ini dan tidak ingin memperburuknya.
Baca Juga: Hubungan AS-China kian panas, Singapura: Jangan paksa kami memilih salah satu kubu
"Ini menunjukkan bahwa China dan India tetap bertekad untuk menyelesaikan masalah perbatasan secara damai," kata Qian kepada Global Times.