Sumber: Businessinsider | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - FLORIDA. Kehilangan seluruh harta benda pada krisis ekonomi 2008 tak membuat Amber dan Ryan Duncan menyerah.
Pasangan asal Amerika Serikat ini justru bangkit dengan membangun perusahaan penyelesaian utang yang kini membuat mereka memiliki kekayaan mencapai US$ 50 juta dolar AS atau sekitar Rp814 miliar (kurs Rp 16.291).
Amber Duncan, pendiri perusahaan Life After Debt, menceritakan kisahnya kepada media Business Insider. Ia dan sang suami sempat hidup berkecukupan sebelum krisis melanda.
Keduanya bekerja di industri hipotek dan memiliki 40 properti sewaan yang menghasilkan pemasukan tetap. Kehidupan mereka tampak stabil, bahkan mewah dengan mobil-mobil mahal, beberapa rumah, dan anak-anak yang bersekolah di sekolah swasta.
Baca Juga: Utusan Khusus Presiden Setiawan Ichlas Punya Harta Rp 1,5 Triliun
Namun badai ekonomi datang mendadak pada 2008. "Saat bank berhenti mengeluarkan hipotek, sebagian besar pendapatan kami langsung hilang," ujar Amber.
Tak lama kemudian, para penyewa tak mampu membayar, dan cicilan properti pun tertunggak. Pasangan ini akhirnya harus menyatakan bangkrut.
Kondisi tersebut, kata Amber, menjadi titik balik dalam hidupnya. Saat berada di pengadilan untuk proses kebangkrutan, sang pengacara sempat berujar, "Saya akan bertemu Anda lagi."
Kalimat itu melecut semangat Amber. “Saya menangis penuh amarah dan bertekad membuktikan dia salah,” katanya.
Baca Juga: Punya Aset Rp 6,6 Miliar, Simak Profil Bimo Wijayanto Sebagai Dirjen Pajak Baru
Pasangan ini kemudian menyewa rumah dan memulai bisnis baru bersama mantan atasan mereka. Mereka mendirikan perusahaan penyelesaian utang yang membantu orang melunasi utang hanya dengan membayar sekitar 67% dari total, termasuk biaya jasa perusahaan sebesar 25%. Model bisnis ini langsung menuai sukses.
"Hanya dalam dua tahun, kami menjadi jutawan," ungkap Amber. Bahkan saat sang pemilik rumah kontrakan hendak menjual rumah tersebut, Amber dan Ryan bisa membelinya secara tunai dalam waktu setahun.
Kini, setelah lebih dari satu dekade, kekayaan pasangan ini ditaksir mencapai US$ 50 juta. Namun pengalaman pahit membuat Amber mengubah pandangannya tentang keuangan.
"Saya memulai setiap hari seolah-olah saya tidak memiliki apa-apa," ujarnya.
Baca Juga: TDPM Dalam Proses Pailit, 3 Manajer Investasi Punya Tagihan Rp 1,18 Triliun
Mereka memilih hidup di bawah kemampuan finansialnya dan membayar hampir seluruh kebutuhan dengan uang tunai.
Amber juga kembali menyelesaikan pendidikan yang sempat ia tinggalkan di tahun 1990-an. Ia lulus kuliah pada 2022, membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih tanpa mengabaikan pendidikan.
"Saya ingin menunjukkan bahwa Anda bisa bangkit dari keterpurukan tanpa rasa malu dan tetap bisa mengejar impian," kata Amber.
“Tidak ada kata terlambat untuk menyelesaikan sesuatu yang sudah Anda mulai.”