Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah 12 klub Eropa menggagas Liga Super Eropa atau European Super League (ESL) dinilai sebagai cara mencari dana segar untuk melanjutkan bisnis mereka yang selama setahun kemarin terganggu tekanan pandemi. Iming-iming dana infratruktur awal Liga Super Eropa sebesar € 3,5 miliar atau setara US$ 4,2 miliar yang akan dibagi rata ke 12 klub, yang masing-masing akan mendapatkan dana sekitar US$ 400 juta tentu saja ini akan memikat klub.
Ditambah lagi jika penyelenggaran kompetisi Liga Super Eropa bisa berlangsung maka klub akan bisa mendapatkan lebih banyak lagi uang dari hak siar, iklan, penonton dan tetek bengek lainnya. Dan tentu saja uang itu tak perlu lagi dikelola oleh UEFA yang akan memotong uang kelolaan tersebut. Uang dari Liga Super Eropa itu pun tak harus dibagi dengan klub lain yang biasanya jika di Liga Champions harus dibagi.
Mengutip Bloomberg, Kieran Maguire, dosen keuangan sepak bola di Universitas Liverpool Inggris menyebutkan para klub memang kini sedang mencari dana lanjutan pasca keuangan yang semakin memburuk akibat tekanan pandemi melalui Liga Super Eropa. “Manajemen keuangan yang buruk di beberapa klub Eropa telah memaksa mereka untuk menghasilkan dana lanjutan untuk membantu meringankan situasi utang mereka,” katanya.
Ya, para penggagas Liga Super Eropa ini memang sedang terbelit utang. Beberapa diantaranya memang merupakan lima besar klub di Eropa yang utangnya paling tinggi. Menurut catatan perusahaan firma akuntasi KPMG, setidaknya delapan klub dari 12 pendukung Liga Super Eropa memiliki utang bersih masing-masing lebih dari € 100 juta.
Dukungan dari JP Morgan Chase pun menambah percaya diri para klub. Mereka sangat meyakini kalau penyelenggaran ESL maka pundi-pundi mereka akan bertambah besar.
Berikut utang bersih klub-klub penggagas Liga Super Eropa berdasarkan data KPMG:
1. Tottenham Hotspur, utang bersih € 685 juta
2. Manchester United, utang bersih € 524 juta
3. Juventus, utang bersih € 390 juta
4. Inter Milan, utang bersih € 323 juta
5. Barcelona, utang bersih € 318 juta
6. Real Madrid, utang bersih € 170 juta
7. Atletico Madrid, utang bersih € 111 juta
8. AC Milan, utang bersih € 104 juta
9. Arsenal, utang bersih € 77 juta
10. Manchester City, utang bersih € 52 juta
(Catatan untuk Chelsea tidak memiliki utang dan KPMG tak mempunyai data untuk Liverpool)