kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kolombia menyita 5,4 ton kokain senilai US$ 185 juta


Kamis, 15 Juli 2021 / 09:50 WIB
Kolombia menyita 5,4 ton kokain senilai US$ 185 juta
ILUSTRASI. Bendera Kolombia


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BOGOTA. Pihak berwenang Kolombia, bekerja sama dengan partner di Panama dan Amerika Serikat (AS) telah menyita 5,4 ton kokain senilai US$185 juta.

Narkoba itu ditemukan dalam sebuah speedboat yang melarikan diri kembali ke perairan Kolombia, setelah terdeteksi oleh otoritas Panama dan dikejar oleh anggota penjaga pantai Kolombia.

Setelah pemeriksaan rinci di daerah tersebut, anggota penjaga pantai menemukan kapal yang mencurigakan dengan 81 karung di dalamnya dan 147 karung lainnya yang tersembunyi di sekitarnya yang sama-sama berisi kokain.

Baca Juga: Duh, Indonesia ada di tiga besar negara dengan kasus COVID-19 tertinggi

"Jika barang dagangan terlarang ini telah tiba di Amerika Serikat atau Eropa, sangat pasti itu berarti 16 juta dosis didistribusikan di jalan-jalan negara-negara itu yang akan mempengaruhi kesehatan masyarakat dunia," kata Laksamana Muda Juan Rozo Obregon, komandan satuan tugas angkatan laut Karibia Kolombia seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/7).

Pihak berwenang menyebut narkoba itu milik geng kriminal Clan del Golfo. Kelompok ini dipimpin oleh Dairo Antonio Usuga, yang dikenal sebagai "Otoniel," tersangka penyelundup narkoba paling dicari di Kolombia.

Clan del Golfo, atau Klan Teluk, dianggap sebagai geng kriminal terbesar di Kolombia yang terdiri dari mantan paramiliter sayap kanan. Itu ditutup 2016 dengan sekitar 1.600 anggota, seorang pejabat tinggi militer mengatakan kepada Reuters pada Januari.

Awal pekan ini, Kementerian Pertahanan Kolombia melaporkan bahwa lima anggota Clan del Golfo tewas di provinsi Norte de Santander di negara itu, termasuk seorang pemimpin regional, sementara lima lainnya ditangkap selama operasi militer.

Baca Juga: Pemegang saham Itau Corpbanca Chili menyetujui peningkatan modal

Meskipun telah berpuluh-puluh tahun memerangi perdagangan narkoba, Kolombia tetap menjadi salah satu produsen kokain terbesar di dunia dan menghadapi tekanan terus-menerus dari Amerika Serikat untuk mengurangi panen dan produksi narkoba yang telah lama mendanai konflik bersenjata internal Kolombia.

Asal tahu saja, pasukan keamanan Kolombia sudah menghancurkan sekitar 130.000 hektare kokain pada tahun 2020, dan menyita sekitar 505 ton kokain.




TERBARU

[X]
×