kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Komisi Uni Eropa makin serius jalankan ekonomi berkelanjutan


Minggu, 12 September 2021 / 22:30 WIB
Komisi Uni Eropa makin serius jalankan ekonomi berkelanjutan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SLOVERNIA. Komisi Uni Eropa semakin tegas dalam menjalankan ekonomi berkelanjutan. Gagasan untuk mengecualikan investasi hijau dari perhitungan defisit anggaran akan menjadi salah satu poin penting yang akan dibahas saat revisi anggaran kawasan ini. 

Gagasan untuk mengecualikan investasi yang akan membantu mencegah perubahan iklim ini  bertujuan untuk mendukung ambisi Uni Eropa untuk mencapai target emisi rumah kaca menjadi nol pada tahun 2050.

Pengecualian investasi pada proyek-proyek berwawasan Environmental, Social and Governance (ESG) dijuluki pejabat Uni Eropa sebagai aturan emas. 

"Jelas, pertanyaan tentang aturan emas, dalam satu atau lain cara, akan menjadi bagian dari diskusi kerangka fiskal Uni Eropa," kata Wakil Presiden Komisi Eropa Valdis Dombrovskis pada wartawan dalam pertemuan Menteri Keuangan UE seperti dilansir dari Reuters, Minggu (12/9).

Baca Juga: China terus berupaya capai kemakmuran bersama di masa mendatang

Selama pertemuan puncak dua hari, para menteri keuangan dari blok 27 negara itu telah memperdebatkan bagaimana mengubah aturan anggaran agar lebih sesuai dengan realitas ekonomi yang berubah begitu aturan anggaran UE kembali diberlakukan pada  tahun 2023 setelah ditangguhkan hingga 2022. 

Beberapa, seperti Menteri Keuangan Prancis Bruno le Maire mengatakan gagasan pembebasan investasi hijau layak didiskusikan karena akan membantu menghasilkan dana yang sangat besar yang dibutuhkan untuk mengubah ekonomi mereka selama tahun-tahun mendatang. 

Menteri Keuangan Austria Gernot Bluemel, menyatakan keprihatinan tentang bagaimana aturan seperti itu dapat diterapkan dalam praktik, mengingat kesulitan dalam mendefinisikan secara tepat apa yang dimaksud dengan investasi hijau.

"Dari sudut pandang ekonomi, ilmiah, itu masuk akal. Tetapi saya telah berulang kali melihat di masa lalu bahwa pengecualian seperti itu dalam praktik penganggaran sering digunakan sebagai alasan ketika kemauan politik kurang untuk mematuhi aturan. Dan tentu saja itu seharusnya tidak. Mekanisme harus dibangun untuk memastikan bahwa mereka tidak disalahgunakan,” katanya.

Baca Juga: China minta perusahaan teknologi untuk membuka platform satu sama lain

Gagasan pengecualian untuk investasi hijau dipresentasikan lembaga pemikir Bruegel dalam sebuah makalah yang ditugaskan para menteri.

Makalah ini juga menilai persyaratan Komisi Uni Eropa bagi pemerintah negara anggota memotong utang publik setiap tahun seperdua puluh dari kelebihan lebih dari 60% dari PDB terlalu ambisius dalam ekonomi pasca-pandemi.

Selanjutnya: Rusia & Belarusia memimpin latihan militer Zapad-2021, diikuti 200.000 prajurit




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×