kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kondisi Kesehatan Kim Jong Il Masih Menjadi Teka-Teki


Rabu, 29 Oktober 2008 / 09:55 WIB
Kondisi Kesehatan Kim Jong Il Masih Menjadi Teka-Teki


Sumber: A.P, msnbc | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SEOUL. Kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Il, masih menjadi teka-teki. Menurut Kepala Intelijen Korea Selatan (Korsel), Kim Sung-ho, saat ini kesehatan Kim sudah mulai membaik dari penyakit stroke dan dalam waktu dekat mampu memimpin negara tanpa kesulitan apa pun.

Menurut Kim Sung-ho, kondisi pimpinan Korsel itu memang secara fisik belum berfungsi secara sempurna. Namun dia mampu memberikan perintah dan komando.

Meski demikian, Perdana Menteri Jepang taro Aso memiliki pendapat yang berbeda. Aso bilang, pihaknya mendapatkan informasi bahwa hingga kini Kim masih dirawat di rumah sakit. “Kondisinya sangat tidak baik. Saya rasa, dia tidak mampu membuat keputusan apa pun,” jelas Aso.

Sekadar mengingatkan, pada Agustus lalu, pemerintah Korsel dan AS mengatakan, Kim, 66 tahun, mengalami serangan stroke. Namun, Korut membantah hal tersebut dan bilang bahwa pemimpinnya berada dalam kondisi baik. 

Menghilangnya Kim dari pandangan publik terjadi sejak pertengahan Agustus 2008. Pada bulan September lalu, Kim bahkan tidak menghadiri perayaan 60 tahun kemerdekaan Korut. Hal itu yang kemudian memicu pertanyaan tentang kesehatannya saat ini.

Dalam beberapa minggu belakangan, pemerintah Korut berupaya menahan rumor kesehatan Kim tersebut dengan menampilkan foto-foto Kim dengan berbagai pose dan kegiatan. Mulai dari menghadiri pertandingan sepak bola hingga menginspeksi unit militer. Hanya saja, baik foto dan video tersebut tidak ada tanggal pastinya.

Seiring dengan itu, hubungan antara Korsel dan Korut sedikit menegang. Ketegangan itu bermula sehari setelah pemerintah Korut mengajukan permintaan pada perundingan di Demilitarized Zone, agar pemerintah Korsel menghentikan kegiatan para aktivis yang menerbangkan balon-balon udara di perbatasan kedua negara.

Pasalnya, pada balon itu juga diikatkan leaflet yang berisi tentang pernyataan anti-Kim. Sebagai tanggapannya, pemerintah Korsel bilang, mereka tidak dapat melakukan pelarangan karena melanggar kebebasan untuk mengeluarkan pendapat dan berekspresi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×