Sumber: businessinsider.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Millennium Management, sebuah hedge fund dengan aset sebesar US$ 69 miliar atau sekitar Rp 1.068 triliun (kurs Rp 15.480), menerapkan strategi perdagangan yang sederhana namun efektif untuk memastikan keuntungan yang konsisten di pasar saham yaitu memangkas kerugian secepat mungkin.
Didirikan pada tahun 1989, perusahaan ini hanya mengalami kerugian satu kali dalam sejarahnya, yaitu pada tahun 2008 ketika krisis keuangan global menyebabkan resesi tajam dan anjloknya indeks S&P 500 sebesar 38%.
Meski demikian, kerugian yang dialami Millennium jauh lebih kecil dibandingkan pasar, dengan hanya mencatat penurunan dalam kisaran satu digit.
Baca Juga: Rahasia Sukses Hedge Fund Senilai US$ 69 Miliar Cegah Kerugian di Pasar Saham
Selama 35 tahun keberadaannya, Millennium berhasil mencetak keuntungan setiap tahun, kecuali pada 2008. Secara keseluruhan, hedge fund ini telah menghasilkan laba kumulatif sebesar US$ 56 miliar bagi investornya.
Ketika S&P 500 turun 10% pada tahun 2000 akibat kejatuhan dot-com, Millennium justru membukukan laba sebesar 35%. Pada tahun 2022, ketika S&P 500 kembali mengalami penurunan sebesar 19%, hedge fund ini tetap mencatat keuntungan sebesar 12%.
Keberhasilan Millennium berasal dari pendekatan multi-strategi yang diterapkan oleh 2.600 trader, analis investasi, dan manajer portofolio.
Mereka mengelola kelompok independen yang menggunakan berbagai strategi investasi di berbagai instrumen seperti saham, obligasi, opsi, dan komoditas.
Laporan dari The Wall Street Journal mengungkapkan strategi dasar Millennium: menghasilkan uang dan tetap bekerja, atau merugi dan berisiko kehilangan pekerjaan.
Baca Juga: Pasar Kripto Menanjak, Altcoin Bisa Jadi Pilihan Investor Raih Untung
Misalnya, ketika seorang manajer portofolio yang mengelola US$ 1 miliar mengalami kerugian sebesar US$ 50 juta atau 5%, modal yang bisa dikelola akan dipangkas setengahnya menjadi US$ 500 juta.
Jika kerugian terus berlanjut hingga total 7,5%, manajer tersebut kemungkinan akan dipecat, meski pengecualian kadang diberlakukan.
Strategi perdagangan dengan batasan stop-loss yang ketat ini menyebabkan tingkat pergantian karyawan di Millennium cukup tinggi, yakni sekitar 15%-20% setiap tahun.
Baca Juga: Ini Beberapa Faktor yang Membuat Fintech Lending Bisa Raih Untung Per April 2024
Namun, strategi ini juga yang menjadikan pendirinya, Israel Englander, seorang miliarder. Berdasarkan data dari Bloomberg, kekayaan bersih Englander mencapai US$ 13,3 miliar, menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.
Hingga kini, strategi tersebut tetap berhasil. Pada tahun 2023, Millennium membukukan laba sekitar 10% dan hingga tahun ini sudah naik 9,5%.