Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam sebuah survei konsumen AS yang terpisah, yang dilakukan oleh penasihat bisnis FTI Consulting yang berbasis di Washington, 78% responden mengatakan mereka akan bersedia membayar lebih untuk suatu produk jika perusahaan itu memindahkan produksi dari China.
Dari sejumlah warga Amerika yang disurvei, 55% mengatakan mereka berpikir China tidak bisa dipercaya untuk menindaklanjuti komitmennya dalam membeli barang-barang AS dalam fase satu kesepakatan perdagangan yang ditandatangani pada Januari.
Baca Juga: China: AS gunakan kami untuk menghindari tanggungjawabnya
Terbukanya China terhadap globalisasi dan perdagangan multilateral sejak diakui oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 2001 telah berperan dalam mengangkat miliaran warganya keluar dari kemiskinan dan membantu negara itu menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.
Tenaga kerja murah yang melimpah dan infrastruktur kelas dunia mengangkat Tiongkok menjadi "pabrik dunia" dan konsumen AS mendapat manfaat dari pasokan barang-barang buatan China yang murah.
Baca Juga: Trump: WHO adalah boneka China
Tetapi meningkatnya biaya domestik dan perang dagang selama dua tahun dengan AS mulai mengikis posisi China dalam beberapa rantai nilai global bahkan sebelum pandemi mewabahnya virus corona.