kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.694   52,00   0,31%
  • IDX 8.062   1,01   0,01%
  • KOMPAS100 1.116   0,06   0,01%
  • LQ45 788   -5,82   -0,73%
  • ISSI 282   1,05   0,37%
  • IDX30 413   -2,57   -0,62%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 123   0,14   0,12%
  • IDXV30 133   0,90   0,68%
  • IDXQ30 130   -0,89   -0,68%

Korban Gempa Filipina Bertambah Menjadi 69, Pemerintah Turunkan Tim Penyelamat


Rabu, 01 Oktober 2025 / 11:15 WIB
Korban Gempa Filipina Bertambah Menjadi 69, Pemerintah Turunkan Tim Penyelamat
ILUSTRASI. A view of a damaged church in the aftermath of an earthquake in Tayum, Abra province, Philippines, July 28, 2022. REUTERS/Lisa Marie David 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MANILA. Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan magnitude 6,9 yang mengguncang Filipina tengah meningkat menjadi 69 orang, menurut pejabat setempat, Rabu (1/10/2025).

Pemerintah pun menurunkan berbagai instansi untuk mencari korban selamat serta memulihkan pasokan listrik dan air.

Di Kota Bogo, utara Provinsi Cebu, yang berada dekat episentrum gempa dangkal yang terjadi sekitar pukul 21.50 waktu setempat Selasa (30/9), rumah sakit kewalahan menangani korban, kata pejabat Civil Defense Raffy Alejandro.

Baca Juga: Filipina Berduka, Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Cebu dan Tewaskan Puluhan Warga

Data 69 korban tewas bersumber dari kantor bencana Provinsi Cebu dan masih dalam proses validasi, ujar Jane Abapo, petugas informasi di kantor Civil Defense regional. Selain itu, lebih dari 150 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Presiden Ferdinand Marcos Jr memastikan para korban mendapatkan bantuan cepat, dengan menteri kabinet berada di lokasi untuk mengarahkan operasi penanganan darurat. Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Cebu, salah satu destinasi wisata populer Filipina, memiliki penduduk sekitar 3,4 juta orang. Meski banyak kerusakan, Bandara Internasional Mactan-Cebu tetap beroperasi.

Kota San Remigio yang terdampak parah dinyatakan dalam status bencana untuk mempercepat upaya tanggap darurat.

Wakil Wali Kota Alfie Reynes meminta bantuan makanan, air bersih, dan alat berat untuk mendukung tim pencarian dan penyelamatan.

“Hujan lebat turun dan listrik padam, jadi kami sangat membutuhkan bantuan, terutama di bagian utara karena pasokan air terganggu akibat kerusakan jaringan oleh gempa,” kata Reynes kepada radio DZMM.

Baca Juga: Korban Tewas Akibat Badai Tropis Bualoi di Filipina Bertambah Jadi 11 Orang

Di Pilar, seorang warga bernama Archel Coraza menceritakan sebagian besar keluarganya sedang tidur saat rumah mereka berguncang hebat.

“Saya membangunkan mereka, dan kami semua berlari keluar ke jalan,” ujarnya. Coraza, yang tinggal dekat pesisir, juga melihat air laut surut setelah gempa.

Media lokal menayangkan video warga yang berlarian keluar rumah saat tanah berguncang dan bangunan runtuh, termasuk sebuah gereja berusia lebih dari 100 tahun.

Reynes menambahkan beberapa korban tewas berada di kompleks olahraga di San Remigio saat sebagian bangunan runtuh akibat gempa.

Badan pemantau gempa mencatat kedalaman gempa sekitar 10 km dan sejumlah gempa susulan, dengan yang terkuat mencapai magnitude 6. Tidak ada ancaman tsunami pascagempa.

Baca Juga: Skandal Korupsi Banjir Rp 31,5 Triliun Guncang Filipina, Rakyat Kepung Manila

Filipina berada di “Cincin Api Pasifik”, wilayah rawan aktivitas vulkanik dan gempa bumi.

Negeri ini sempat diguncang dua gempa besar pada Januari tanpa korban, sementara pada 2023, gempa lepas pantai berkekuatan 6,7 SR menewaskan delapan orang.

Selanjutnya: 4 Tips Pilih Asuransi Kendaraan Ala Sompo Insurance

Menarik Dibaca: 4 Tips Pilih Asuransi Kendaraan Ala Sompo Insurance




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×