kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Korban jiwa corona bertambah, Spanyol akan memperketat lockdown


Minggu, 29 Maret 2020 / 08:02 WIB
Korban jiwa corona bertambah, Spanyol akan memperketat lockdown
ILUSTRASI. Seorang warga menggunakan masker di Spanyol untuk mencegah terinfeksi virus corona


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - MADRID. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan langkah-langkah penutupan atau lockdown yang lebih ketat yang akan memaksa semua pekerja untuk tinggal di rumah selama dua minggu ke depan. Langkah baru ini diambil setelah pemerintah melaporkan 832 kasus kematian baru akibat virus corona hanya dalam semalam.

Langkah terbaru untuk memerangi virus corona di Spanyol, negara yang terkena dampak terburuk kedua di Eropa setelah Italia, akan disetujui pada pertemuan kabinet, Minggu (29/3), dan akan berlangsung dari 30 Maret hingga 9 April.

Baca Juga: Duh, Spanyol sebut alat rapid test buatan perusahaan China ini tidak bisa diandalkan

"Keputusan ini memungkinkan kami untuk mengurangi jumlah orang yang terinfeksi ke tingkat yang jauh lebih besar," kata Sanchez dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip Reuters.

Selama beberapa hari ke depan Spanyol akan membuat upaya kolektif yang kuat. Sanchez menambahkan langkah-langkah baru akan memiliki efek memperpanjang liburan Paskah.

Pekerja akan menerima gaji seperti biasa tetapi harus mengganti waktu yang hilang di kemudian hari.

Sanchez juga menggunakan pidato itu untuk mendesak Uni Eropa agar bertindak dan menyerukan strategi ekonomi dan sosial bersatu. Dia mendesak Uni Eropa menerbitkan obligasi. "Kita harus saling berutang, menerbitkan obligasi rekonstruksi untuk berurusan dengan virus corona".

"Kami tidak mengerti mengapa zona euro, yang berbagi mata uang, tidak berbagi kebijakan fiskal," katanya.

Baca Juga: Terjebak lockdown di Spanyol, ini pengalaman putri wakil walikota Depok



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×