Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Para ahli medis Gedung Putih mengatakan antara 100.000 hingga 200.000 orang pada akhirnya bisa meninggal karena penyakit pernapasan di Amerika Serikat, meskipun ada perintah untuk sebagian besar kota besar yang menitahkan warga AS untuk tinggal di rumah.
Lebih dari 30 negara telah memerintahkan orang untuk tinggal di rumah untuk menahan virus, sebuah langkah yang mencekik ekonomi dan menyebabkan jutaan orang tanpa gaji.
Baca Juga: Ini lima negara dengan jumlah kematian tertinggi karena corona
Trump, berbicara di Gedung Putih pada hari Selasa, mengatakan dua minggu ke depan akan "sangat, sangat menyakitkan" bagi AS.
“Kami ingin orang Amerika siap menghadapi hari-hari sulit yang akan datang. Kita akan melalui dua minggu yang sangat sulit dan kemudian, semoga, para ahli memperkirakan ... Anda akan melihat cahaya nyata di ujung terowongan," kata presiden.
Baca Juga: Gara-gara corona, peritel raksasa AS liburkan puluhan ribu karyawan
Letnan Jenderal Todd Semonite mengatakan kepada program ABC News "Good Morning America", saat ini, Korps Insinyur Angkatan Darat AS sedang mencari hotel, asrama, pusat konvensi, dan ruang terbuka besar untuk membangun sebanyak 341 rumah sakit darurat.
Korps telah mengubah Jacob Javits Convention Center New York City menjadi rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur dalam waktu seminggu.