Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pemerintah Amerika Serikat pada hari Selasa berpacu untuk membangun ratusan rumah sakit darurat di dekat kota-kota besar untuk meredakan ketegangan pada sistem kesehatan yang kewalahan seiring melonjaknya angka kematian akibat pandemi corona. Apalagi, Presiden Donald Trump juga memperkirakan, masa waktu dua minggu ke depan akan "sangat menyakitkan".
Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, korban tewas di Amerika Serikat mencapai angka 800 pada hari Selasa. Ini merupakan angka kematian harian terbesar sejauh ini.
Baca Juga: Jumlah kematian akibat virus corona di AS tembus di atas 3.000 orang
Hampir setengah dari kematian itu terjadi di negara bagian New York, pusat pandemi virus corona. Walikota Kota New York Bill de Blasio sudah meminta bantuan dari pemerintahan Trump.
“Ini adalah titik di mana kita harus bersiap untuk minggu depan, ketika kita mengharapkan peningkatan besar dalam jumlah kasus. Apa yang saya tanyakan dengan sangat jelas, minggu lalu, adalah agar personel medis militer dikerahkan di sini,” kata de Blasio di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King di Queens, tempat sebuah rumah sakit lapangan sedang dibangun dengan tergesa-gesa.
Baca Juga: Bisnis ritel AS diterpa krisis akut, ratusan ribu orang terancam kehilangan pekerjaan
Pusat tenis adalah rumah bagi Kejuaraan Tenis Terbuka AS, yang dijadwalkan berlangsung tahun ini pada 24 Agustus.
De Blasio, seorang Demokrat, mengatakan dia telah meminta Gedung Putih untuk memberikan tambahan 1.000 perawat, 300 terapis pernapasan dan 150 dokter pada hari Minggu.
Lebih dari 3.700 orang telah meninggal akibat COVID-19 di Amerika Serikat selama wabah. Angka itu melebihi jumlah korban yang meninggal dalam serangan 11 September 2001. Total kasus AS yang dikonfirmasi naik menjadi 184.000, naik 21.000 dari Senin.
Para ahli medis Gedung Putih mengatakan antara 100.000 hingga 200.000 orang pada akhirnya bisa meninggal karena penyakit pernapasan di Amerika Serikat, meskipun ada perintah untuk sebagian besar kota besar yang menitahkan warga AS untuk tinggal di rumah.
Lebih dari 30 negara telah memerintahkan orang untuk tinggal di rumah untuk menahan virus, sebuah langkah yang mencekik ekonomi dan menyebabkan jutaan orang tanpa gaji.
Baca Juga: Ini lima negara dengan jumlah kematian tertinggi karena corona
Trump, berbicara di Gedung Putih pada hari Selasa, mengatakan dua minggu ke depan akan "sangat, sangat menyakitkan" bagi AS.
“Kami ingin orang Amerika siap menghadapi hari-hari sulit yang akan datang. Kita akan melalui dua minggu yang sangat sulit dan kemudian, semoga, para ahli memperkirakan ... Anda akan melihat cahaya nyata di ujung terowongan," kata presiden.
Baca Juga: Gara-gara corona, peritel raksasa AS liburkan puluhan ribu karyawan
Letnan Jenderal Todd Semonite mengatakan kepada program ABC News "Good Morning America", saat ini, Korps Insinyur Angkatan Darat AS sedang mencari hotel, asrama, pusat konvensi, dan ruang terbuka besar untuk membangun sebanyak 341 rumah sakit darurat.
Korps telah mengubah Jacob Javits Convention Center New York City menjadi rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur dalam waktu seminggu.