Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pengecer utama Amerika Serikat (AS), Macy Inc, Kohl dan Gap Inc awal pekan ini menyatakan pihaknya berniat meliburkan (cuti) puluhan ribu karyawan, lantaran perusahaan tengah bersiap untuk menutup toko lebih lama guna menekan penyebaran wabah virus corona (Covid-19).
Kohl juga mengatakan akan menangguhkan program pembelian kembali sahamnya (buyback), sambil mengevaluasi rencana pembagian dividen dan menarik sebesar US$ 1 miliar dari batas kredit yang ada saat ini. Artinya, Kohl bakal masuk dalam daftar perusahaan yang kini tengah berupaya menopang cadangan kas untuk menghadapi tekanan finansial yang diakibatkan oleh krisis kesehatan.
Baca Juga: Terus mendaki, penjualan ritel AS naik tiga bulan berturut-turut
Macy dan Gap sebelumnya telah lebih dulu menangguhkan pembagian dividen dan juga memanfaatkan fasilitas kredit perusahaan. Gap mengatakan, cuti tersebut bahkan mempengaruhi kerja karyawan toko di Amerika Serikat dan Kanada. Gap setidaknya memiliki sekitar 129.000 karyawan pada akhir tahun lalu.
Sementara Macy mengatakan kebijakan ini bakal berdampak pada mayoritas dari sekitar 130.000 karyawannya. Sedangkan Kohl, menilai kebijakan seperti ini akan membuat pekerja di pusat distribusi, toko, serta beberapa kantor perwakilan akan terpengaruh.
Catatan saja, Kohl memiliki sekitar 122.000 karyawan pada 2019. Akibat berita ini, saham Kohl terpaksa ditutup turun hampir 9% sementara Macy turun hampir 3%. "Mengingat keadaan luar biasa ini, kami mengambil tindakan sulit dan tegas untuk memperkuat likuiditas keuangan kami," ujar Chief Executive Officer Kohl, Michelle Gass dalam sebuah pernyataan resmi.
Agar tidak membebani perusahaan, Gass berjanji untuk tidak akan menerima gaji sementara waktu ini. Karantina wilayah yang dilakukan secara luas di AS memang telah menekan penjualan untuk pengecer lantaran sebagian besar toko tetap tutup. Meski begitu, bisnis online sampai saat ini masih terus berjalan.
Presiden Donald Trump, pada hari Minggu (29/3) telah memperpanjang imbauan untuk mengisolasi diri di rumah sampai akhir April 2020. Periode tersebut diperpanjang setelah penasihat medis terkemuka mengatakan lebih dari 100.000 orang Amerika berpotensi meninggal akibat wabah Covid-19.
Baca Juga: Wall Street terbebani pelemahan sektor ritel, indeks Dow Jones dan S&P 500 terkoreksi
Pandemi yang menewaskan sekitar 34.000 orang di seluruh dunia ini telah menambah tekanan penjualan bagi pengusaha ritel yang menghadapi persaingan sengit di tengah peralihan ke belanja online.
Kohl mengatakan bahwa karyawan yang cuti tetap akan mendapatkan manfaat kesehatan. Macy juga menetapkan karyawan yang terdaftar dalam tunjangan kesehatan akan terus menerima pertanggungan, setidaknya sampai bulan Mei.