Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sejumlah pebisnis ritel raksasa Amerika tengah mengalami pukulan hebat saat pandemi virus corona melanda dunia. Macy's and Gap, misalnya, pada hari Senin mengatakan bahwa mereka berencana untuk merumahkan sebagian besar tenaga kerja mereka. Ini menjadi sebuah tanda nyata besar mengenai seberapa besar kerusakan yang dipicu oleh virus corona bagi pelaku ritel besar.
Melansir New York Times, Macy mengatakan, pemangkasan karyawan akan mempengaruhi mayoritas dari 125.000 pekerjanya. Langkah ini diambil setelah Macy kehilangan sebagian besar penjualannya setelah pandemi memaksa mereka untuk menutup toko.
Gap, yang juga memiliki Old Navy dan Banana Republic, mengatakan akan merumahkan hampir 80.000 karyawan toko di Amerika Serikat dan Kanada. Pengumuman tersebut mengikuti tindakan serupa oleh rantai merek-nama lain dengan produk yang dianggap tidak penting.
Baca Juga: American Airlnes ajukan bantuan US$12 miliar kepada pemerintah agar tak lakukan PHK
Ketika keadaan darurat nasional diumumkan awal bulan ini di Amerika, sejumlah pelaku ritel mengumumkan toko-toko akan tutup. Akan tetapi mereka berjanji untuk terus menawarkan pembayaran dan tunjangan kepada karyawan setidaknya selama dua minggu. Karena peluang untuk membuka kembali toko dengan cepat menjadi semakin tidak mungkin, banyak pekerja dirumahkan hingga bulan April.
Tetapi sekarang, tampaknya uang itu semakin mengering. Sebagian besar industri ritel yang tidak terlibat dalam penjualan bahan makanan, kertas toilet atau desinfektan hanya memiliki sedikit uang yang masuk.
Baca Juga: Geger corona, maskapai Air New Zealand PHK 3.500 karyawan
L Brands, yang memiliki Victoria's Secret dan Bath & Body Works, mengumumkan akan mempekerjakan sebagian besar staf toko dan mereka yang saat ini tidak bekerja untuk mendukung bisnis online mulai 5 April. Sementara, Nordstrom mengatakan pada minggu lalu bahwa mereka akan memberikan cuti sebagian karyawan perusahaan pada 5 April selama enam minggu.
Perusahaan ritel baru juga berada di bawah tekanan. Sebut saja Rent the Runway yang memberhentikan karyawan ritelnya melalui panggilan melalui Zoom pada hari Jumat. Adapun Everlane memberhentikan atau memangkas hampir 300 karyawannya.