kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

American Airlnes ajukan bantuan US$12 miliar kepada pemerintah agar tak lakukan PHK


Selasa, 31 Maret 2020 / 14:01 WIB
American Airlnes ajukan bantuan US$12 miliar kepada pemerintah agar tak lakukan PHK
ILUSTRASI. Pesawat American Airlines. American Airlnes ajukan bantuan US$12 miliar kepada pemerintah agar tak lakukan PHK. REUTERS/Mike Blake/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. American Airliners berniat untuk mengajukan bantuan US$ 12 miliar kepada pemerintah agar tidak ada PHK kepada karyawan dalam 6 bulan ke depan.

Mengutip dari laman Reuters, pemerintah Amerika menyiapkan US$6 miliar dalam bentuk paket stimulus yang bertujuan untuk membantu maskapai penerbangan juga bisnis lain dalam menghadapi pandemik corona.

Baca Juga: World Bank: Pandemi corona bakal pukul pertumbuhan ekonomi Asia

President Robert Isom dan Chief Excecutive American Airlines Doung Parker mengatakan, melalui dana pemerintah serta posisi kas yang dimiliki, maskapainya akan masih bisa terbang meski pada skenario terburuk.

American Airlines yang memiliki jumlah karyawan terbanyak dibandingkan maskapai AS lainnya turut berencana meningkatkan persyaratan cuti sukarela tanpa bayaran dan pilihan opsi pensiun dini kepada pramugari atau karyawan lainnya.

Asal tahu saja, selama tahun 2019 American Airlines telah memiliki 133.700 karyawan, dimana 85% diantaranya telah diwakili oleh serikat pekerja. 

Dengan memangkas jadwal penerbangan karena adanya corona, hal itu menyebabkan penurunan perjalanan maskapai sehingga kebutuhan pilot, pramugari maupun mekanik dan agen ikut berdampak.

Baca Juga: WHO: Pandemi virus corona di Asia masih jauh dari selesai

Tak hanya itu, Delta Air Lines juga mengatakan pada sebanyak 21.000 karyawannya telah mengajukan diri untuk mengambil cuti jangka pendek yang tidak dibayar.



TERBARU

[X]
×