kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korban meninggal akibat corona di Jepang mencapai 400.000 bila tanpa langkah mitigasi


Rabu, 15 April 2020 / 19:09 WIB
Korban meninggal akibat corona di Jepang mencapai 400.000 bila tanpa langkah mitigasi
ILUSTRASI. Jalan yang hampir kosong terlihat setelah pemerintah mengumumkan darurat negara menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di distrik hiburan dan perbelanjaan Kabukicho, di Tokyo, Jepang, Senin (13/4/2020). REUTERS/Issei Kato


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang mendesak warganya untuk tetap di rumah. Laporan media setempat memperingatkan bahwa sebanyak 400.000 dari mereka dapat meninggal karena virus corona tanpa tindakan segera. Sementara Perdana Menteri Shinzo Abe berada di bawah tekanan untuk membagikan lebih banyak anggaran bagi warganya.

Jepang, yang hanya menguji orang dengan gejala virus corona sejauh ini telah mencatat lebih dari 9.000 infeksi, termasuk penumpang yang tertular virus di kapal pesiar, dengan hampir 200 kematian.

Baca Juga: Honda memodifikasi 50 mobil minivan untuk mengangkut pasien corona di Jepang

Laporan di media Jepang mengutip proyeksi kementerian kesehatan yang tidak disebutkan namanya mengatakan korban jiwa bisa mencapai angka 400.000 tanpa langkah-langkah mitigasi. Diperkirakan juga sebanyak 850.000 orang dapat membutuhkan ventilator.

Jepang mengalami peningkatan laju infeksi dalam beberapa pekan terakhir, khususnya di Tokyo. Pemerintah telah menanggapi dengan menyatakan keadaan darurat di Tokyo dan enam wilayah lainnya termasuk Osaka, dan tujuan untuk memotong interaksi antara orang-orang hingga 70%.

Langkah-langkah tersebut mencakup permintaan agar orang mengisolasi dan menutup bisnis, meskipun tidak ada denda atau hukuman untuk memaksa kepatuhan. Juru bicara pemerintah, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, mendesak orang untuk melakukan segala daya mereka untuk membantu pemerintah mencapai targetnya.

Ibukota Jepang pada hari Rabu mengumumkan 127 kasus baru, dengan setidaknya 327 kasus nasional, menurut Kyodo newswire.

Baca Juga: Luhut: Pemerintah bakal segera tarik turis China, Korsel, dan Jepang

Seorang anggota parlemen, Takashi Takai, terpaksa mengundurkan diri dari oposisi utama Partai Demokrasi Konstitusional Jepang pada hari Rabu, setelah media melaporkan ia telah mengunjungi sebuah bar di distrik lampu merah Kabukicho Tokyo meskipun ada panggilan untuk tetap tinggal di rumah.

Perdana Menteri Shinzo Abe berada di bawah tekanan untuk menambahkan pembayaran 100.000 yen (US$ 935) untuk setiap warga negara di atas paket stimulus ekonomi US$ 1 triliun yang mencakup pembayaran 300.000 yen untuk rumah tangga yang pendapatannya turun karena pandemi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×