Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan berencana meluncurkan roket luar angkasa minggu depan. Jadwal baru tersebut dibuat setelah kesalahan teknis pada sensor tangki oksidator terdeteksi.
Institut Penelitian Dirgantara Korea atawa Korea Aerospace Research Institute (KARI) membatalkan jadwal peluncuran Nuri, juga dikenal sebagai KSLV-II, yang seharusnya dilakukan minggu ini. Hal tersebut dilakukan karena sensor terlihat tidak berfungsi selama pemeriksaan pra-peluncuran terakhir di landasan peluncuran di Naro Space Center di Goheung, sebuah desa pesisir selatan sekitar 470 kilometer selatan Seoul, pada hari Rabu (15/6).
"Kami berencana mengadakan komite manajemen peluncuran untuk mengejar peluncuran kedua (Nuri) pada 21 Juni," kata Kwon Hyun-joon, Pejabat di Kementerian Sains Korea Selatan.
Kementerian telah menetapkan periode peluncuran dari 21 Juni hingga 23 Juni.
Menurut Kwon, teknisi KARI telah mengidentifikasi bagian bermasalah dalam sistem sensor dan menggantinya.
Baca Juga: Produksi Chip Samsung Terhambat karena Sopir Truk Perusahaan Mogok Kerja
"Kami mengganti bagian yang dimaksud dan memastikan bahwa (sensor) berfungsi dengan baik," katanya, seraya menambahkan bahwa ketiga tahap roket dipastikan tidak memiliki masalah.
Nuri dijadwalkan akan dipindahkan kembali ke landasan peluncuran pada Senin (20/6), atau sehari sebelum peluncuran. Dan roket luar angkasa itu akan terus diperiksa hingga peluncuran yang direncanakan pada Selasa (21/6).
Kwon, bagaimanapun, mengatakan rencana itu bisa berubah tergantung pada kondisi cuaca.
Peluncuran yang direncanakan akan menjadi peluncuran kedua Nuri, setelah pelayaran perdananya pada bulan Oktober lalu.
Dalam peluncuran pertamanya, Nuri berhasil terbang ke ketinggian target 700 kilometer tetapi gagal menempatkan satelit tiruan ke orbit, karena mesin tahap ketiganya terbakar lebih awal dari yang diperkirakan.
Baca Juga: Korea Utara Lepaskan Tembakan Artileri, Korea Selatan Cek Kesiapan Militer
Insinyur KARI memperkuat perangkat penahan tangki helium di dalam tangki pengoksidasi tahap ketiga Nuri.
Korea Selatan telah menginvestasikan hampir 2 triliun won setara US$ 1,8 miliar untuk membangun Nuri sejak 2010. Proyek ini dilakukan dengan teknologi buatan dalam negeri mulai dari desain, produksi, pengujian, dan operasi peluncuran.
Korea Selatan berencana untuk melakukan empat peluncuran roket Nuri tambahan pada tahun 2027 sebagai bagian dari upaya untuk lebih memajukan program roket luar angkasa negara itu.