Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Selatan mampu mendeteksi dan mencegat apa yang Korea Utara klaim sebagai rudal hipersonik, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada Kamis (13/1).
Boo Seung-chan, juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, menyoroti postur kesiapan militer di tengah kekhawatiran rudal terbaru Korea Utara bisa menghindari sistem pertahanan rudal gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Korea Utara mengklaim telah berhasil melakukan peluncuran rudal hipersonik pada 5 dan 11 Januari lalu sebagai indikasi pengembangan lanjutan untuk peluru kendali berteknologi tinggi.
"Militer Korea Selatan memiliki kemampuan untuk tidak hanya mendeteksi proyektil ini tetapi juga mencegatnya," kata Boo pada konferensi pers, seperti dikutip Yonhap. "Kami juga terus memperkuat sistem kami untuk merespons".
Korea Utara mengklaim, rudal yang mereka tembakkan minggu ini memiliki kecepatan tertinggi 10 Mach atau 10 kali kecepatan suara selama "fase peningkatan", tepat setelah lepas landas.
Baca Juga: AS Mendorong Lebih Banyak Sanksi dari PBB Terhadap Korea Utara atas Peluncuran Rudal
Menurut Boo, pernyataan itu menunjukkan, rudal tersebut bisa berubah menjadi rudal balistik standar.
Rudal Rodong jarak menengah Korea Utara diketahui mencatat kecepatan tertinggi lebih dari 9 Mach selama fase dorongan dan kemudian terbang jauh lebih lambat saat turun.
Tapi, rudal hipersonik biasanya terbang dengan kecepatan setidaknya Mach 5 selama penerbangan meluncur atau turun.
Segera setelah peluncuran pada Selasa lalu, pejabat Korea Selatan menyebutkan, rudal tersebut terbang dengan kecepatan maksimum 10 Mach tetapi tidak mengungkapkan di tahap mana kecepatan itu tercatat.
"Kami berharap, tidak akan ada kesalahpahaman. Kami tidak bermaksud (rudal terbaru) terbang dengan kecepatan 10 Mach selama penerbangan luncurnya," kata Boo.