kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Selatan: Korea Utara Menembakkan 80 Peluru Artileri dalam Semalam


Jumat, 04 November 2022 / 13:16 WIB
Korea Selatan: Korea Utara Menembakkan 80 Peluru Artileri dalam Semalam
ILUSTRASI. Laporan berita tentang Korea Utara yang menembakkan rudal balistik ke arah laut di lepas pantai timurnya, di Seoul, Korea Selatan, 25 September 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Perbatasan dua Korea terasa semakin panas setelah Korea Selatan melaporkan tetangganya menembakkan rentetan artileri ke perbatasan maritim semalaman. Laporan ini disampaikan oleh militer Korea Selatan pada hari Jumat (4/11).

Mengutip Channel News Asia, militer Korea Selatan mencatat ada sekitar 80 peluru artileri yang ditembakkan oleh Korea Utara hingga pukul 23:28 Kamis (3/11) malam waktu setempat. 

Semua peluru mendarat di zona penyangga maritim yang memisahkan kedua Korea.

"Rentetan itu merupakan pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian 2018 yang menetapkan zona penyangga dalam upaya untuk mengurangi ketegangan antara kedua belah pihak," kata Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan.

Baca Juga: Latihan Angkatan Udara Korsel-AS Dimulai, Bakal Libatkan 240 Pesawat

Sebelumnya, pada hari Rabu (2/11) Korea Utara juga terdeteksi menembakkan sekitar 30 rudal. Salah satunya mendarat di dekat perairan teritorial Korea Selatan. Insiden tersebut adalah yang pertama kalinya terjadi sejak Perang Korea tahun 1953.

Pada hari Kamis, Jepang mendeteksi tiga rudal Korea Utara meluncur ke arah timur. Salah satu di antaranya diduga merupakan rudal balistik antar-benua atau ICBM.

Kantor berita Kyodo melaporkan, pemerintah Jepang sempat mengeluarkan peringatan J-Alert bahwa rudal pertama yang diluncurkan oleh Korea Utara akan terbang di atas pulau utama Honshu.

Tak berselang lama, pemerintah mengoreksi pengumuman tersebut dan mengatakan bahwa proyektil telah menghilang dari radar di atas Laut Jepang.

"Salah satu rudal Korea Utara terbang sekitar 750 kilometer di ketinggian sekitar 2.000 km sebelum jatuh ke Laut Jepang," kata Menteri Pertahanan Jepang, Yasukaze Hamada.

Baca Juga: Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik, Kali Ini Melintasi Jepang

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, secara tegas menyebut aksi tetangganya itu sebagai invasi teritorial. Kini Korea Selatan dan AS masih bekerja sama untuk menentukan respons yang tepat.

Di lain pihak, Korea Utara terus mengkritik latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS yang semakin intens, termasuk latihan Angkatan Udara bertajuk Vigilant Storm pekan ini yang kabarnya melibatkan hingga 240 pesawat.

Korea Utara menyebut latihan itu sebagai latihan militer yang agresif dan provokatif yang menargetkan dirinya. Pemerintah Korea Utara juga telah memperingatkan dua rivalnya itu tentang ganjaran yang akan mereka dapat jika terus aktif secara militer.





[X]
×