Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Menurut salah seorang anggota parlemen Korea Selatan yang diberi pengarahan oleh Militer Korea Selatan dalam pertemuan tertutup Selasa (29/3/2022), peluncuran rudal jarak jauh Korea Utara minggu lalu mungkin merupakan versi modifikasi dari jenis yang mereka uji pada tahun 2017.
Itu artinya, rudal itu bukanlah jenis rudal balistik antarbenua (ICBM) yang baru dikembangkan sepeti yang diklaim Pyongyang.
"Korea Selatan dan intelijen AS menyimpulkan bahwa klaim Korea Utara itu salah, bahwa itu sebenarnya Hwasong-15 [bukan Hwasong-17]. Itu sebabnya kami mengatakan bahwa Korea Utara menipu," Min Hong Chul, seorang anggota parlemen Korea Selatan dari Partai Demokrat seperti yang dikutip dari abcnews.com.
Hwasong-15 mengacu pada jenis ICBM Korea Utara yang berhasil diuji pada November 2017. Rudal ini diuji lagi dua minggu lalu dan menemui kegagalan. Sedangkan Hwasong-17, tipe yang diumumkan Pyongyang, telah berhasil diluncurkan Kamis lalu.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan telah mengkonfirmasi peluncuran terbaru yang mengatakan bahwa rudal tersebut terbang 671 mil pada ketinggian 3.852,5 mil.
Baca Juga: Kim Jong Un: Korea Utara akan terus Kembangkan Kemampuan Menyerang yang Tangguh
Terlepas dari apakah rudal itu adalah tipe baru atau lama, analisis militer Korea Selatan dan Jepang mengkonfirmasi lintasan menunjukkan peningkatan yang cukup besar dalam teknologi, dan jangkauan serta skala ICBM berpotensi mencapai New York atau Washington.
Anggota parlemen oposisi Korea Selatan Ha Tae-keung juga mengklaim bahwa sumber Korea Utaranya menyaksikan "puing-puing jatuh dari langit di daerah Pyongyang" pada hari peluncuran yang gagal pada 16 Maret.
Jadi, menurutnya, untuk menebus kegagalan dan hilangnya kredibilitas kepada publik, Korea Utara mungkin telah membesar-besarkan keberhasilan peluncuran terbaru, meningkatkannya ke jenis rudal baru.
Namun, klaim Ha tentang puing-puing dibantah oleh anggota parlemen dan pejabat pertahanan lainnya karena tidak dapat diverifikasi saat ini.
Baca Juga: Daftar 20 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2022, Indonesia Peringkat Berapa?
Sebelumnya diberitakan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un langsung mengawasi uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) tipe baru untuk meningkatkan penangkal nuklirnya terhadap "imperialis" AS.
Peluncuran pada Kamis (24/3) adalah pertama kalinya Korea Utara menembakkan rudal paling kuat sejak 2017, dan dengan terbang lebih tinggi dan lebih jauh dari ICBM sebelumnya yang Pyongyang uji.
Peluncuran rudal balistik antarbenua tipe baru, Hwasong-17, di bawah "panduan langsung" Kim Jong Un, KCNA melaporkan, seperti dilansir Channel News Asia.