Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bank of Korea (BOK) mempertahankan suku bunga acuan pada level 2,50% dalam rapat dewan kebijakan moneter, Kamis (28/8/2025).
Keputusan ini menandai penahanan suku bunga untuk kedua kali berturut-turut di tengah kekhawatiran ketidakseimbangan keuangan akibat lonjakan utang hipotek.
Dari 35 ekonom yang disurvei Reuters, 27 memperkirakan keputusan bank sentral untuk tidak mengubah suku bunga.
Baca Juga: Bursa Asia Bervariasi di Pagi Ini (28/8), Pasar Menanti Keputusan Bank of Korea
BOK juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 menjadi 0,9% dari sebelumnya 0,8%, namun angka tersebut masih akan menjadi laju ekspansi paling lambat sejak 2020.
Seiring The Federal Reserve AS yang bergerak menuju pemangkasan suku bunga, analis memperkirakan BOK baru akan melonggarkan kebijakan moneter pada kuartal IV-2025.
Prospek pemulihan ekonomi yang lesu dinilai akan mengurangi risiko inflasi yang kembali meningkat.
Namun, empat kali pemangkasan suku bunga sejak tahun lalu telah memicu kekhawatiran terhadap meningkatnya utang rumah tangga.
Di sisi lain, ketidakpastian tarif perdagangan AS memberi tekanan tambahan pada perekonomian Korea Selatan yang sangat bergantung pada ekspor dan investasi.
Gubernur BOK Rhee Chang-yong pekan lalu menyebut harga rumah di beberapa wilayah Seoul masih “terus meningkat dengan laju tinggi,” sebuah sinyal bahwa dewan punya alasan kuat untuk menahan suku bunga.
Baca Juga: Rayu Trump, Korsel Suntik Investasi Besar untuk Hidupkan Industri Galangan Kapal AS
“Kami memperkirakan Gubernur Rhee akan lebih berhati-hati terhadap risiko melonggarkan kebijakan moneter terlalu agresif ketimbang terlalu sedikit, mengingat masa jabatannya masih berlangsung hingga April 2026,” ujar Kim Jin-wook, analis Citi Research di Seoul. Ia memproyeksikan pemangkasan 25 basis poin pada Oktober.
Ekspor Korea Selatan sendiri meningkat dua bulan berturut-turut hingga Juli, ditopang penjualan chip dan mobil yang kuat, terutama akibat percepatan pengiriman untuk mengantisipasi kenaikan tarif AS.
Rhee sebelumnya menegaskan bahwa BOK tidak perlu memangkas suku bunga sebesar bank sentral lain, karena Korea Selatan juga tidak melakukan pengetatan agresif selama pandemi.
Investor akan mencermati pernyataan terbaru Rhee dalam konferensi pers yang dijadwalkan pukul 02.10 GMT.