Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Hubungan Korea Utara dengan Amerika Serikat (AS) memanas lagi. Terbaru, Korea Utara mengancam AS bila berani mengungkit-ungkit sistem pemerintahan Korea Utara.
Kantor berita Korea Utara, KCNA seperti dikutip Reuters melaporkan, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengingatkan kalau Amerika Serikat sampai berani mempermasalahkan sistem pemerintahan Korut dengan embel-embel masalah hak asasi manusia, maka AS akan "membayar mahal".
Baca Juga: Mesra lagi, Trump telepon Xi Jinping bicara soal dagang, Korut hingga Hong Kong
Korea Utara menyatakan "kata-kata jahat" Washington hanya akan memperburuk ketegangan di Semenanjung Korea.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu lalu (18/12) mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang berlangsung lama dan terus-menerus di Korea Utara. Pernyataan itu muncul dalam resolusi tahunan yang disponsori puluhan negara termasuk Amerika Serikat.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara tersebut merupakan yang pertama dilontarkan sejak utusan khusus AS untuk Korea Utara, Stephen Biegun, secara terbuka mendesak Pyongyang untuk kembali ke pembicaraan.
Belum ada tanggapan langsung dari Korea Utara untuk permohonan Biegun tersebut.
Yang terang Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba senjata dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: Saingi China dan Korea Utara, Jepang kerek anggaran militer ke rekor tertinggi
Beberapa ahli mengatakan, negara tertutup itu mungkin sedang mempersiapkan uji coba rudal balistik antarbenua yang dapat mengembalikannya ke jalur konfrontasi dengan Amerika Serikat.
Korea Utara telah berulang kali meminta Amerika Serikat untuk menghentikan "kebijakan bermusuhan" sebelum perundingan lagi, karena batas waktu akhir tahun yang ditetapkan sendiri untuk pendekatan negosiasi denuklirisasi.