Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China mulai mesra lagi. Jumat (20/12), Presiden AS Donald Trump berbicara via telepon dengan Presiden China Xi Jinping dan mengklaim ada kemajuan pembicaraan dalam isu-isu perdagangan, Korea Utara dan Hong Kong.
Reuters melaporkan, kedua pemimpin itu berbicara seminggu setelah utusan AS dan China menyegel perjanjian "Fase 1" yang bertujuan mengakhiri perang dagang selama 18 bulan yang telah mengguncang pasar keuangan dan meningkatkan ketegangan.
Baca Juga: Perang dagang reda, bursa Wall Street kembali cetak rekor tinggi
Trump mengumumkan pembicaraan telepon dengan Xi itu dalam sebuah tweet. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, Trump dan Xi berbicara pada Jumat pagi.
China Central Television melaporkan Xi berbicara dengan Trump atas permintaan presiden AS.
“Telah berbicara sangat baik dengan Presiden Xi dari Tiongkok tentang kesepakatan perdagangan raksasa kami. China telah memulai pembelian produk pertanian skala besar & lebih. Penandatanganan formal sedang diatur. Juga berbicara tentang Korea Utara, di mana kami bekerja dengan China, & Hong Kong (kemajuan!)” tulis Trump dalam tweeted yang dikutip Reuters.
Kantor berita China Xinhua melaporkan, dalam pembicaraan telepon itu Xi Jinping mengatakan kepada Trump bahwa China sangat prihatin tentang "kata-kata dan perbuatan negatif" Amerika Serikat pada masalah-masalah yang terkait dengan Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet.
"Tindakan-tindakan ini telah mencampuri urusan dalam negeri China, merusak kepentingan China dan merusak rasa saling percaya dan kerja sama antara kedua pihak," tulis Xinhua.
Amerika Serikat telah menyerukan penutupan kamp-kamp penahanan massal di wilayah Xinjiang, China bagian barat, dan menyatakan keprihatinan tentang perlakuan terhadap demonstran di Hong Kong.
Baca Juga: Saingi China dan Korea Utara, Jepang kerek anggaran militer ke rekor tertinggi
Xinhua juga melaporkan, Xi berharap Trump akan menerapkan "konsensus penting" yang dicapai selama pertemuan dan panggilan telepon mereka. Xi juga menekankan untuk memperhatikan dan mementingkan kepentingan China, dan mencegah campur tangan hubungan bilateral dan agenda penting.
China marah ketika Trump pada bulan lalu menandatangani undang-undang yang mengesahkan sanksi terhadap pejabat Cina dan Hong Kong yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong. Beleid ini dianggap China sebagai bentuk dukungan bagi aktivis pro-demokrasi Hong Kong.
Soal Korea Utara juga jadi bahan pembicaraan Trump dengan China.