Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Mengutip The Guardian, generasi muda mengikuti dan meniru budaya Korea Selatan, dan mereka sangat menyukai apa pun yang berasal dari Korea Selatan.
“Setelah menonton drama Korea, banyak anak muda bertanya-tanya, 'Mengapa kita harus hidup seperti ini?'… Saya pikir saya lebih baik mati daripada tinggal di Korea Utara,” katanya seperti dikutip The Guardian.
“Tentu saja, kami tidak bisa mengatakan hal buruk apa pun terhadap Kim Jong-un di depan umum, namun di antara teman dekat, kekasih, atau anggota keluarga, kami mengucapkan kata-kata tersebut,” tambahnya.
Di masa lalu, Korea Utara telah mengadakan eksekusi di desa-desa dan kamp penjara di mana banyak orang berkumpul.
Namun mereka semakin menghindari eksekusi di daerah pemukiman padat penduduk, dimana pihak berwenang kesulitan melacak siapa saja yang hadir. Mereka juga berhenti melakukan eksekusi di dekat perbatasannya dan di fasilitas yang mudah dipantau oleh satelit.
Baca Juga: Korea Utara Mengklaim Berhasil Uji Coba Rudal Berhulu Ledak Ganda
Korea Selatan pada hari Selasa mengancam untuk memulai kembali siaran propaganda anti-Pyongyang di garis depan dalam kampanye gaya Perang Dingin terbaru antara kedua negara yang bersaing tersebut setelah Korea Utara melanjutkan peluncuran balon sampahnya.
Korea Utara telah menerbangkan balon-balon besar yang membawa kantong-kantong plastik berisi sampah melintasi perbatasan dalam kampanye kelima sejak akhir Mei.
Aksi ini merupakan respons terhadap aksi para aktivis Korea Selatan yang menerbangkan selebaran politik melalui balon.
Kedua Korea secara teknis masih berperang sejak gencatan senjata mengakhiri Perang Korea 1950-1953, bukan perjanjian damai.