kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Korea Utara kemungkinan menembakkan rudal balistik dari kapal selam


Rabu, 02 Oktober 2019 / 10:04 WIB
Korea Utara kemungkinan menembakkan rudal balistik dari kapal selam
ILUSTRASI. Peluncuran misil Korut


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara menembakkan setidaknya satu rudal di lepas pantai timurnya pada hari Rabu (2/10). Menurut Korea Selatan, rudal ini diluncurkan dari kapal selam, sehari setelah Korea Utara mengumumkan dimulainya kembali perundingan dengan Amerika Serikat (AS) yang ditujukan untuk mengakhiri program nuklirnya.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengutuk peluncuran rudal balistik yang jatuh di perairan Zona Ekonomi Eksklusif Jepang (ZEE). Jepang mengatakan, peluncuran ini adalah pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

Jurubicara pemerintah Jepang mengatakan bahwa rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara terpecah menjadi dua sebelum jatuh ke perairan lepas pantai barat Jepang.

Pemerintah Jepang sebelumnya mengatakan Korea Utara tampaknya telah meluncurkan dua rudal. "Saat ini, tampaknya satu rudal diluncurkan dan pecah menjadi dua dan jatuh. Kami sedang melakukan analisis untuk perincian," Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan pada konferensi pers reguler.

Analis mengatakan, peluncuran itu kemungkinan merupakan pengingat yang dikirim oleh Korea Utara atas kemampuan senjata sebelum perundingan dengan AS. Negara ini melihat, resolusi PBB yang melarang penggunaan teknologi rudal balistik sebagai pelanggaran atas haknya untuk membela diri.

Pembicaraan yang bertujuan untuk menghentikan program nuklir dan rudal Korea Utara telah terhenti sejak Februari 2019 lalu. Saat itu, pertemuan puncak kedua antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam berakhir tanpa kesepakatan.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang mengutuk peluncuran dua rudal teranyar Korea Utara

Militer Korea Selatan mengatakan telah mendeteksi peluncuran satu rudal yang terbang 450 km (280 mil) dan mencapai ketinggian 910 km (565 mil). Kemungkinan ini adalah senjata kelas Pukguksong, rudal balistik yang diluncurkan kapal selam alias submarine-launched ballistic missiles (SLBM) Korea Utara sebelumnya yang sedang dalam pengembangan.

Militer Korea Selatan mengatakan rudal itu diluncurkan dari sekitar Wonsan, tempat salah satu pangkalan militer Korea Utara di pantai timur, menuju laut. Belum ada penjelasan atas perbedaan laporan Korea Selatan yang menyebut satu rudal dan Jepang yang menyebut ada dua rudal.

Korea Utara telah mengembangkan teknologi SLBM sebelum pertemuan pertama antara Kim dan Trump di Singapura pada Juni 2018. Menjelang pertemuan tersebut, Korea Utara menangguhkan uji coba rudal dan nuklir jarak jauh.

"Kami mengetahui laporan kemungkinan peluncuran rudal Korea Utara. Kami terus memantau situasi dan berkonsultasi dengan sekutu kami di wilayah tersebut," kata Seorang pejabat senior pemerintah AS yang enggan disebut namanya seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Rudal Korea Utara jatuh di Zona Ekonomi Eksklusif Jepang



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×