kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Utara Konfirmasi Penggunaan Simulasi Nuklir untuk Memusnahkan Musuh


Selasa, 11 Oktober 2022 / 06:29 WIB
Korea Utara Konfirmasi Penggunaan Simulasi Nuklir untuk Memusnahkan Musuh
ILUSTRASI. Korea Utara mengkonfirmasi, serangan rudal baru-baru ini adalah simulasi perang taktisnya untuk melenyapkan musuh. KCNA via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Media pemerintah Korea Utara memberikan konfirmasinya pada Senin (10/10/2022), serangan rudal Korea Utara baru-baru ini adalah simulasi penggunaan senjata nuklir medan perang taktisnya untuk memukul dan melenyapkan target potensial yakni Korea Selatan dan AS. 

Tidak hanya itu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengisyaratkan dia akan melakukan tes yang lebih provokatif.

Melansir AP, pernyataan Korea Utara, yang dirilis pada ulang tahun ke-77 Partai Buruh yang berkuasa, dipandang sebagai upaya untuk memoles citra Kim sebagai pemimpin yang kuat di dalam negeri di tengah kesulitan terkait pandemi. Kim menantang dengan memperbesar gudang senjatanya demi merebut konsesi yang lebih besar dari pesaingnya dalam negosiasi di masa depan.

"Melalui tujuh kali latihan peluncuran unit operasi nuklir taktis, hal ini menunjukkan kemampuan perang yang sebenarnya dari pasukan tempur nuklir yang siap untuk memukul dan memusnahkan objek yang ditetapkan di lokasi mana pun dan kapan pun," kata pejabat Korea Utara seperti yang diberitakan Kantor Berita Pusat KCNA.

KCNA mengatakan, uji coba rudal itu dilakukan sebagai tanggapan atas latihan angkatan laut baru-baru ini antara pasukan AS dan Korea Selatan, yang melibatkan kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Baca Juga: Tanggapi Aksi AS dan Korsel, Kim Jong Un Memandu Latihan Operasi Taktis Nuklir

Menurut KCNA, melihat latihan tersebut sebagai ancaman militer, Korea Utara memutuskan untuk menggelar “simulasi perang yang sebenarnya” untuk memeriksa dan meningkatkan pencegahan perangnya dan mengirim peringatan kepada musuh-musuhnya.

Korea Utara menganggap latihan militer AS-Korea Selatan sebagai latihan invasi, meskipun sekutu dengan tegas mengatakan bahwa mereka bersifat defensif. Sejak pelantikan Mei silam, pemerintahan konservatif di Seoul, militer AS dan Korea Selatan telah memperluas latihan mereka, sehingga menimbulkan ancaman keamanan yang lebih besar bagi Kim.

Mengutip Reuters, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un baru-baru ini memandu latihan unit operasi taktis nuklir. Menurut kantor berita negara KCNA, Senin (10/10/2022), Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas latihan angkatan laut skala besar oleh pasukan Korea Selatan dan AS, yang telah meningkatkan ketegangan regional.

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik dalam Peluncuran Ketujuh Baru-baru Ini

Selama dua minggu terakhir, Korea Utara melakukan latihan yang melibatkan rudal balistik dengan hulu ledak nuklir tiruan. 

"Meskipun musuh terus berbicara tentang dialog dan negosiasi, kami tidak memiliki apa pun untuk dibicarakan dan kami tidak merasa perlu melakukannya," kata Kim seperti yang dikutip KCNA.

AP memberitakan, Korea Utara juga menerbangkan 150 pesawat tempur untuk latihan penembakan langsung dan latihan lainnya yang terpisah dalam pelatihan pertama di negara itu.

Cheong Seong-Chang di Institut Sejong swasta di Korea Selatan mengatakan peluncuran rudal itu menandai pertama kalinya bagi Korea Utara untuk melakukan latihan yang melibatkan unit-unit tentara yang ditugaskan untuk mengoperasikan senjata nuklir taktis.

Peluncuran rudal publik Korea Utara dari bawah reservoir pedalaman juga merupakan yang pertama dari jenisnya, meskipun sebelumnya telah melakukan uji coba peluncuran rudal dari kapal selam.

Kim Dong-yub, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara Seoul, mengatakan Korea Utara kemungkinan bertujuan untuk mendiversifikasi situs peluncuran dengan tujuan mempersulit musuh-musuhnya untuk mendeteksi peluncuran rudalnya terlebih dahulu dan melakukan serangan pendahuluan.

KCNA mengatakan ketika senjata yang diluncurkan dari reservoir terbang di atas target laut, pihak berwenang Korea Utara mengkonfirmasi keandalan ledakan hulu ledak rudal, yang tampaknya merupakan dummy, pada ketinggian yang ditentukan.

Korea Utara menggambarkan rudal yang terbang di atas Jepang sebagai senjata jarak menengah tipe baru yang menempuh jarak 4.500 kilometer (2.800 mil). 

Baca Juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Pantau Latihan Militer

Beberapa pakar asing sebelumnya mengatakan rudal itu kemungkinan adalah rudal Hwasong-12 berkemampuan nuklir Korea Utara yang ada, yang dapat mencapai wilayah Pasifik AS di Guam. 

Tetapi Kim, sang profesor, mengatakan bahwa rudal yang diuji baru-baru ini tampaknya merupakan versi perbaikan dari Hwasong-12 dengan target yang jauh seperti Alaska atau Hawaii.

Korea Utara merilis banyak foto pada peluncuran tersebut. Salah satunya menunjukkan Kim dan istrinya Ri Sol Ju, keduanya mengenakan jaket lapangan oker, mengerutkan kening sambil menutupi telinga mereka. 

Beberapa pengamat mengatakan gambar itu menunjukkan posisi politik Ri yang meningkat karena kemungkinan pertama kalinya dia mengamati peluncuran senjata bersama suaminya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×