Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Sebuah media propaganda Korea Utara pada Kamis (26/8) mengecam Korea Selatan dan AS atas latihan militer bersama mereka, menyebutnya "permainan api yang berbahaya" yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Uriminzokkiri membuat kritik ketika Korea Selatan dan AS akan menyelesaikan latihan militer gabungan sembilan hari mereka pada Kamis, yang diadakan secara bertahap karena pandemi dan upaya perdamaian yang melibatkan Korea Utara.
"Latihan militer bersama itu jelas ditujukan untuk secara sengaja memperburuk situasi di Semenanjung Korea, dan permainan berbahaya dengan api sedang berlangsung sebagai bagian dari upaya untuk menyelesaikan persiapan invasi ke Korea Utara," tulis Uriminzokkiri.
Mengutip Yonhap, situs tersebut mengecam Korea Selatan, khususnya, karena membuat "alasan terselubung" untuk membenarkan "tindakan invasi kejahatan" dalam kolusi dengan kekuatan luar, dengan mengatakan latihan itu bersifat defensif.
Baca Juga: Di tengah ketegangan dengan Korea Selatan & AS, Kim Jong Un kunjungi proyek apartemen
Pyongyang telah lama mengecam latihan militer semacam itu sebagai latihan untuk invasi, meskipun Seoul dan Washington telah menekankan bahwa itu adalah kegiatan reguler yang murni bersifat defensif.
Latihan militer tahun ini mendapat reaksi keras dari Korea Utara. Sebelumnya, Kim Yo Jong, saudara perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengecam latihan itu sebagai "tindakan penghancuran diri yang tidak menyenangkan yang harus dibayar mahal".
Korea Utara juga tidak menanggapi panggilan telepon reguler Korea Selatan melalui penghubung dan hotline militer sejak 10 Agustus sebagai protes atas latihan militer dengan AS tersebut.
Jalur komunikasi telah dipulihkan hanya dua minggu sebelumnya setelah Korea Utara memutuskannya lebih dari setahun yang lalu karena marah atas selebaran propaganda anti-Pyongyang yang dikirim dari Korea Selatan.
Seorang pejabat Kementerian Unifikasi di Seoul mendesak Pyongyang untuk menghormati semangat kesepakatan pemulihan yang dicapai oleh para pemimpin kedua Korea, dengan harapan hubungan antar-Korea bisa kembali ke jalurnya.