kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Korea Utara mengancam, militer Korea Selatan perkuat pemantauan di garis depan


Senin, 15 Juni 2020 / 15:11 WIB
Korea Utara mengancam, militer Korea Selatan perkuat pemantauan di garis depan
ILUSTRASI. Marinir Korea Selatan mengambil bagian dalam latihan militer di Pulau Baengnyeong, Korea Selatan, di dekat perbatasan laut yang disengketakan dengan Korea Utara, 7 September 2017.


Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Selatan memperkuat pemantauannya terhadap Korea Utara, setelah Pyongyang mengancam akan mengambil tindakan militer.

Tetapi, sumber kantor berita Yonhap, sejauh ini hasil pemantauan menunjukkan, tidak ada langkah yang tidak biasa dari militer Korea Utara yang terdeteksi.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (13/6), Kim Yo Jong, saudara perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengatakan, militernya akan mengambil "langkah selanjutnya" terhadap Korea Selatan dalam serangkaian ancaman terbaru yang Pyongyang buat. 

Baca Juga: Kian memanas, Korea Utara: Militer kami akan meluncurkan tindakan ke Korea Selatan

Korea Utara marah atas selebaran anti-Pyongyang yang para pembelot Korea Utara di Korea Selatan kirim melintasi perbatasan.

Pada Senin (15/6), Korea Utara mengeluarkan ancaman terbaru lewat Rodong Sinmun, surat kabar utama negara itu. "Tindakan pembalasan tanpa henti akan berlanjut," kata Rodong Sinmun, organ partai berkuasa Korea Utara, seperti dikutip Yonhap. 

"Militer kuat revolusioner kita yang tak terkalahkan akan meluncurkan tindakan yang akan membalas dendam kepada orang-orang kita yang telah menjadi lebih marah dari sebelumnya," ujar Rodong Sinmun

Baca Juga: Korea Utara ancam tindakan balasan ke Korea Selatan dengan libatkan militer

Memantau dengan seksama

Di tengah kekhawatiran atas kemungkinan provokasi Pyongyang di perbatasan maritim antar-Korea atau dekat Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Kepala Staf Gabungan (JCS) menyatakan, tidak ada kegiatan luar biasa oleh Korea Utara. 

"Kami sedang memantau dengan seksama langkah-langkah militer Korea Utara dan mempertahankan postur kesiapan militer yang kuat," kata juru bicara JCS Kolonel Kim Jun-rak dalam jumpa pers, Senin (15/6), seperti dikutip Yonhap. "Sampai saat ini, belum ada insiden".

Sumber Yonhap mengungkapkan, militer Korea Selatan memantau ketat aktivitas Korea Utara dengan aset pengawasannya di garis depan serta di udara dan perairan. "Pemantauan telah ditingkatkan secara keseluruhan," ujar sumber itu.

Baca Juga: Kim Yo Jong semakin ambil peran utama, calon Pemimpin Korea Utara?

Menyusul ancaman Korea Utara, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada Minggu (14/6), pihaknya mempertahankan sikap siap siaga untuk menanggapi semua situasi yang melibatkan Korea Utara.

Dan, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyerukan Pyongyang untuk mematuhi pakta militer antar-Korea yang ditandatangani pada 2018 untuk menghentikan semua tindakan bermusuhan terhadap satu sama lain.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×