CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.285   41,06   0,57%
  • KOMPAS100 1.122   4,85   0,43%
  • LQ45 885   -1,53   -0,17%
  • ISSI 222   2,02   0,92%
  • IDX30 456   -1,31   -0,29%
  • IDXHIDIV20 551   -3,13   -0,57%
  • IDX80 128   0,20   0,16%
  • IDXV30 138   -1,22   -0,88%
  • IDXQ30 153   -0,64   -0,42%

Korea Utara ancam tindakan balasan ke Korea Selatan dengan libatkan militer


Minggu, 14 Juni 2020 / 09:41 WIB
Korea Utara ancam tindakan balasan ke Korea Selatan dengan libatkan militer
ILUSTRASI. Korea Utara mengancam tindakan pembalasan terhadap Korea Selatan yang dapat melibatkan militer.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Ketegangan Korea Utara dengan Korea Selatan meningkat. Terbaru, Korea Utara mengancam tindakan pembalasan terhadap Korea Selatan yang dapat melibatkan militer.

Ancaman Korea Utara ini datang setelah para pembelot dari Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan mengirim kembali propaganda ke Korea Utara

Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kom Jong Un mengeluarkan peringatan itu dalam sebuah pernyataan yang dimuat di kantor berita KCNA pada Sabtu (13/6).

Baca Juga: Mantan dubes AS: Trump bakal tarik pasukan AS dari Korea, Jepang, dan negara lain

"Dengan menggunakan kekuatan saya yang disahkan oleh Pemimpin Tertinggi, partai kami dan negara bagian, saya memberikan instruksi kepada ... departemen yang bertanggung jawab atas urusan dengan musuh untuk secara tegas melakukan tindakan selanjutnya," kata Kim Yo Jong yang dikutip Reuters.

Pernyataannya itu muncul beberapa hari setelah Korea Selatan mengambil tindakan hukum terhadap para pembelot yang telah mengirim materi seperti beras dan selebaran anti-Utara, biasanya dengan balon melewati perbatasan yang dijaga ketat atau dalam botol oleh laut.

Korea Utara mengatakan telah membuat marah para pembelot dan dalam sepekan terakhir setelah memutuskan hotline antar-Korea dan mengancam akan menutup kantor penghubung antara kedua pemerintah.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Utara, pemerintahan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berusaha untuk mencegah kampanye selebaran dan beras, dan para pembelot mengeluhkan tekanan untuk menghindari kritik terhadap Korea Utara.

Secara terpisah, Kementerian Unifikasi Korea Selatan merilis pernyataan meminta Korea Utara untuk menghormati perjanjian antar-Korea yang dicapai di masa lalu.

"Korea Selatan dan Korea Utara harus berusaha menghormati semua perjanjian antar-Korea yang dicapai," tulis kementerian Unifikasi Korea selatan dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintah menanggapi situasi saat ini dengan serius," imbuh pernyataan tersebut.

Baca Juga: Korea Utara: Kami terus bangun pasukan militer untuk atasi ancaman Amerika


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×