kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Korea Utara Sambut Utusan Rusia & China untuk Peringatan 70 Tahun Perang Korea


Rabu, 26 Juli 2023 / 12:29 WIB
Korea Utara Sambut Utusan Rusia & China untuk Peringatan 70 Tahun Perang Korea
ILUSTRASI. Bendera Korea Utara raksasa dikibarkan saat parade paramiliter untuk memperingati 73 tahun pendirian republik di lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, tahun 2021.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Setelah terhalang aturan pembatasan ketat selama pandemi Covid-19, Korea Utara akhirnya kembali siap menyambut mitra terdekatnya, Rusia dan China, untuk peringatan 70 tahun Perang Korea.

Mengutip Reuters, pejabat yang akan berkunjung ke Pyongyang termasuk Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan anggota Politbiro Partai Komunis China Li Hongzhong.

Laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia dan media Korea Utara menunjukkan bahwa menteri Shoigu disambut oleh menteri pertahanan Korea Utara Kang Sun Nam dan duta besar Rusia Alexander Matsegora di bandara.

Baca Juga: Korut Luncurkan 4 Rudal Balistik Dalam Sepekan untuk Sambut Kehadiran Kapal Selam AS

Kabarnya, para pejabat itu juga akan disambut dengan acara andalan Korea Selatan, yaitu parade militer besar-besaran lengkap dengan senjata terbaru mereka.

Menurut Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Kajian Korea Utara di Seoul, parade militer di Pyongyang kemungkinan akan melibatkan sebanyak 15.000 personel, dan mungkin menampilkan desain baru senjata berkemampuan nuklir.

Kunjungan tersebut akan menjadi pertama kalinya bagi delegasi asing mengunjungi Korea Utara sejak pandemi Covid-19 dimulai. Momen ini juga terjadi ketika Pyongyang ingin memperdalam hubungannya dengan Beijing dan Moskow di tengah kuatnya gangguan dari Barat.

Acara puncak kemungkinan besar akan berlangsung pada hari Kamis (27/7), yang juga merupakan hari libur nasional untuk memperingati kemenangan Korea Utara atas pasukan sekutu pimpinan AS dalam Perang Korea 1950-1953.

Baca Juga: Pesan Adik Kim Jong Un untuk AS: Setop Bertindak Bodoh dan Membahayakan Keamanan

Meskipun demikian, Perang Korea secara teknis belum resmi berakhir karena baru hingga saat ini masih dalam status gencatan senjata. Belum ada perjanjian formal antara semua pihak terkait untuk mengakhiri perang tersebut.

Dalam rangkaian peringatan perang, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah melakukan kunjungan ke pemakaman tentara China yang bertempur dalam perang, atau Perang Pembebasan Tanah Air, pada hari Rabu (26/7).

Kim juga mengunjungi Pemakaman Martir Perang Pembebasan Tanah Air pada hari Senin (24/7). Di momen itu, Kim memuji tentara karena dianggap telah memberikan kekalahan pada imperialisme AS.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×