kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tetangganya berjibaku dengan wabah corona, Korea Utara malah tembakkan dua proyektil


Senin, 02 Maret 2020 / 15:53 WIB
Tetangganya berjibaku dengan wabah corona, Korea Utara malah tembakkan dua proyektil
ILUSTRASI. Korea Utara menguji coba senjata baru 11 Agustus 2019. Senin dinihari (2/3/2020) Korea Utara dilaporkan telah menembakkan dua proyektil jarak dekat yang tak dikenal jenisnya.


Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat

Para ahli senjata mengatakan rudal penembakan merupakan bagian penting untuk meningkatkan akurasi dan keandalannya. Korea Utara melakukan beberapa peluncuran pada 2019 ketika upaya diplomatik antara Pyongyang dan Washington mulai goyah, tetapi negara itu menjauhi uji coba rudal jarak antarbenua atau meledakkan senjata nuklir di bawah tanah.

Namun, sebuah laporan yang belum dirilis dari panel PBB menemukan bahwa pengembangan senjata Korea Utara berlanjut tahun lalu sebagai pelanggaran terhadap sanksi Dewan Keamanan PBB yang sudah lama ada.

Meskipun uji senjata penting untuk tujuan pembangunan, gerakan militer Korea Utara sering kali diatur untuk memberikan dampak politik maksimum baik di dalam maupun di luar negeri.

Baca Juga: Cara tangan besi Korea Utara tangani virus corona: Eksekusi mati dan diasingkan

Negara tetangga Korea Selatan sendiri sedang berhadapan dengan wabah besar virus corona yang telah menewaskan sedikitnya 26 orang dan menginfeksi lebih dari 4.200 orang.

Sementara Korea Utara belum melaporkan secara terbuka kasus cirus corona.

Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan memilih untuk menunda latihan militer karena wabah itu. Latihan ini biasanya menarik kemarahan Korea Utara.

Korea Selatan juga bersiap mengadakan pemilihan untuk Majelis Nasional, dan Partai Demokrat yang berkuasa dapat menderita sebagai akibat dari popularitas Presiden Moon Jae-in yang menurun dengan cepat.

Banyak pemilih merasa Moon belum menepati janjinya untuk memperbaiki ekonomi, dan sekarang dalam keadaan berubah karena wabah corona. Moon juga dianggap belum bisa mencapai semacam kesepakatan jangka panjang dengan Korea Utara.

Para pemilih AS juga menuju ke tempat pemungutan suara pada hari Selasa untuk pemilihan pendahuluan.

Baca Juga: Korea Utara tembak mati warga yang keluar karantina virus corona



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×