Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat
Para ahli senjata mengatakan rudal penembakan merupakan bagian penting untuk meningkatkan akurasi dan keandalannya. Korea Utara melakukan beberapa peluncuran pada 2019 ketika upaya diplomatik antara Pyongyang dan Washington mulai goyah, tetapi negara itu menjauhi uji coba rudal jarak antarbenua atau meledakkan senjata nuklir di bawah tanah.
Namun, sebuah laporan yang belum dirilis dari panel PBB menemukan bahwa pengembangan senjata Korea Utara berlanjut tahun lalu sebagai pelanggaran terhadap sanksi Dewan Keamanan PBB yang sudah lama ada.
Meskipun uji senjata penting untuk tujuan pembangunan, gerakan militer Korea Utara sering kali diatur untuk memberikan dampak politik maksimum baik di dalam maupun di luar negeri.
Baca Juga: Cara tangan besi Korea Utara tangani virus corona: Eksekusi mati dan diasingkan
Negara tetangga Korea Selatan sendiri sedang berhadapan dengan wabah besar virus corona yang telah menewaskan sedikitnya 26 orang dan menginfeksi lebih dari 4.200 orang.
Sementara Korea Utara belum melaporkan secara terbuka kasus cirus corona.
Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan memilih untuk menunda latihan militer karena wabah itu. Latihan ini biasanya menarik kemarahan Korea Utara.
Korea Selatan juga bersiap mengadakan pemilihan untuk Majelis Nasional, dan Partai Demokrat yang berkuasa dapat menderita sebagai akibat dari popularitas Presiden Moon Jae-in yang menurun dengan cepat.
Banyak pemilih merasa Moon belum menepati janjinya untuk memperbaiki ekonomi, dan sekarang dalam keadaan berubah karena wabah corona. Moon juga dianggap belum bisa mencapai semacam kesepakatan jangka panjang dengan Korea Utara.
Para pemilih AS juga menuju ke tempat pemungutan suara pada hari Selasa untuk pemilihan pendahuluan.
Baca Juga: Korea Utara tembak mati warga yang keluar karantina virus corona