kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Korea Utara: Ukraina Memiliki Ambisi Nuklir


Senin, 03 April 2023 / 06:28 WIB
Korea Utara: Ukraina Memiliki Ambisi Nuklir
ILUSTRASI. Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menuduh Ukraina menyerukan penggunaan senjata nuklir. REUTERS/Jorge Silva/Pool/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menuduh Ukraina menyerukan penggunaan senjata nuklir. Hal tersebut dilaporkan media pemerintah KCNA pada Sabtu (1/4/2023). 

Melansir Reuters, pernyataan Kim Yo Jong berdasarkan pada petisi online di Ukraina yang menarik kurang dari 1.000 tanda tangan sejauh ini.

Kim mengatakan petisi semacam ini bisa menjadi plot politik oleh pemerintahan Presiden Volodymyr Zelenskiy. Akan tetapi, dia tidak memberikan bukti apa pun untuk pernyataan tersebut.

Menyusul pengumuman Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu bahwa Moskow berencana untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia, sebuah petisi publik diajukan ke situs web kantor kepresidenan Ukraina pada hari Kamis. 

Petisi itu menyerukan agar Ukraina menjadi tuan rumah senjata nuklir di wilayah Ukraina, atau agar wilayah itu dipersenjatai dengan senjata nuklirnya sendiri.

Pada Sabtu sore, petisi tersebut hanya memperoleh 611 tanda tangan, jauh dari target 25.000 tanda tangan yang dibutuhkan Zelenskiy. Sejauh ini pejabat Kyiv belum mengomentari petisi tersebut.

Baca Juga: Citra Satelit Menunjukkan Aktivitas Tinggi di Situs Nuklir Utama Korea Utara

Korea Utara menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Kremlin di tengah isolasi bersama oleh Barat dan mendukung posisi Moskow setelah Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu. 

Ini termasuk pencaplokan bagian Ukraina yang kemudian diproklamirkan dan oleh sebagian besar anggota PBB dikutuk sebagai langkah ilegal. Korea Utara membantah memberikan senjata ke Moskow.

 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×