kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kornet, Sistem Rudal Anti-Tank Rusia yang Diklaim Mampu Menembus Segala Pertahanan


Kamis, 16 Desember 2021 / 13:03 WIB
Kornet, Sistem Rudal Anti-Tank Rusia yang Diklaim Mampu Menembus Segala Pertahanan


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pakar militer Rusia baru-baru ini mengklaim, Rusia memiliki sistem rudal yang mampu menembus segala sistem pertahanan. Sistem tersebut adalah Kornet, sebuah rudal anti-tank yang sudah cukup lama memperkuat Rusia.

Pemimpin redaksi Independent Military Review, Dmitry Litovkin pada Rabu (15/12) mengatakan, Kornet bisa menembak dalam mode tandem, atau meluncurkan dua rudal pada satu waktu dalam satu bidang komando dan kontrol untuk menembus sistem perlindungan aktif lapis baja musuh.

"Kedua rudal yang diluncurkan mengikuti satu sama lain dalam satu jalur dengan interval pendek. Ini mampu menipu sistem perlindungan pintar lapis baja, seperti Iron Fist milik Israel," ungkap Litovkin, seperti dikutip TASS.

Litovkin juga menyebutkan, aerosol dan asap yang kerap digunakan untuk sistem pelindung tidak akan secara signifikan mengurangi efisiensi rudal Kornet yang cerdas.

"Bahkan, jika gangguan asap muncul, rudal tidak kehilangan kendali dan terus bergerak di sepanjang jalur penerbangan aslinya. Dengan kecepatan yang dimiliki, target kemungkinan besar tidak akan punya waktu untuk mengubah posisinya dan akan musnah," lanjut Litovkin.

Baca Juga: Rusia melacak 42 pesawat dan drone mata-mata milik negara asing dalam seminggu

Memiliki daya ledak tinggi

Rudal Kornet pada dasarnya menyerang dengan menggunakan dua rudal secara beruntun yang bergerak di jalur yang sama. Metode ini akan membuat tubuh besi kendaraan militer akan hancur dalam waktu singkat.

Rudal ini juga disebut memiliki hulu ledak dengan daya ledak yang tinggi. Dua hulu ledak yang meledak di waktu bersamaan jelas akan menambah daya hancurnya.

"Yang terpenting, rudal Kornet memiliki hulu ledak berdaya ledak tinggi. Muatan pertama akan bertugas menghilangkan pelindung reaktif target, sementara muatan kedua akan langsung menghancurkannya," kata Litovkin.

Litovkin percaya, penggunaan pelat lapis baja yang diklaim tahan ledakan pun tidak akan mampu menahan gempuran Kornet.

Dirancang untuk menghancurkan tank

Kornet pada dasarnya adalah sistem rudal anti-tank dan mampu menyerang kendaraan lapis baja apa pun. Rudal diarahkan oleh sinar laser dengan jarak tembak mencapai 8 km, meningkat dari versi sebelumnya yang hanya 5,5 km.

Baca Juga: Rusia bisa marah, Ukraina izinkan pasukan asing bergabung dalam latihan militernya

Produsen Kornet, High Precision Weapons Company yang ada di bawah perusahaan negara Rostec, mengatakan, seri ini mampu dipasangkan pada semua jenis sasis, membuatnya cukup fleksibel.

"Sistem rudal anti-tank Kornet-EM dapat disesuaikan dengan semua jenis sasis. Dalam model dasarnya, Kornet-EM dipasang pada dua tiang teleskopik yang masing-masing membawa empat rudal," kata Wakil CEO High Precision Weapons Company Sergey Mikhailov, seperti dikutip TASS.

Berkat kemampuannya ini, Kornet diakui cukup populer di kalangan pelanggan asing.

Pada pameran senjata internasional Angkatan Darat 2021 pada 23 Agustus lalu, Direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknis-Militer Dmitry Shugayev mengatakan, Rusia telah menerima beberapa permintaan tentang potensi pengiriman sistem Kornet.

Pada November lalu, Presiden Serbia Aleksandar Vucic juga mengatakan, gelombang pertama peluncur rudal Kornet buatan Rusia akan dikirim ke Serbia pada akhir tahun ini.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×