kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korporasi Jepang mulai agresif ke luar negeri


Sabtu, 25 Juli 2015 / 09:47 WIB
Korporasi Jepang mulai agresif ke luar negeri


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Lama berpuasa dari aktivitas akuisisi di luar negeri, kini, perusahaan asal Jepang mulai agresif lagi. Perusahaan-perusahaan yang berbasis di Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang perlahan pulih dari krisis, salah satu yang disasar oleh korporasi Jepang. Aksi terbaru, dua korporasi Jepang yakni Meiji Yasuda Life Insurance dan Nikkei Inc, merangsek pasar luar negeri melalui skema akuisisi.

Kemarin (24/7), Meiji Yasuda mengumumkan bahwa pembelian StanCorp Financial Group Inc. Meiji Yasuda merogoh kocek US$ 5 miliar untuk menguasai saham perusahaan asuransi asal AS itu. Harga beli Meiji Yasuda atas StanCorp Financial senilai US$ 115 per saham. Angka ini lebih premium 49,9% ketimbang rata-rata harga saham StanCorp selama sebulan terakhir.

Ekspansi lewat jalur akuisisi pun ditempuh oleh Nikkei. Konglomerasi bisnis media di Jepang ini membeli Financial Times (FT) seharga US$ 1,3 miliar. Biaya yang dikeluarkan Nikkei untuk memiliki media finansial tersohor yang berpusat di Inggris itu juga terbilang premium. Jika dibandingkan dengan pendapatan FT tahun 2014, harga yang dibayar Nikkei untuk memboyong FT itu setara price to earning ratio (PER) 2,5 kali.

Akuisisi ini lebih mahal ketimbang aksi pendiri Amazon Jeff Bezos yang hanya membayar US$ 250 juta untuk membeli Washington Post dua tahun lalu. Harga beli Bezos atas Washington Post terdiskon hingga 60%.

Mencari pasar baru

Yang pasti, korporasi Jepang berambisi mendongkrak pendapatan lewat akuisisi perusahaan global. Aksi ini dilakoni sebagai jalan keluar dari kondisi ekonomi lesu yang masih membayangi pasar domestik Jepang. "Jumlah pemegang polis asuransi di Jepang tengan menurun. Membeli perusahaan asuransi di pasar global bisa mengamankan stabilitas pertumbuhan pendapatan," ujar Reina Tanaka, analis dari Standard & Poor’s di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (24/7).

Mencari pasar baru di luar Jepang juga menjadi alasan Nikkei rela membayar mahal demi mendapatkan FT. Ken Doctor, analis Newsonomics, menilai, Nikkei mencaplok FT guna memperoleh pengaruh global sekaligus bagian strategi mereka untuk mengembangkan bisnis media digital.

Gambaran saja, StanCorp berdiri sejak 100 tahun lalu. StanCorp menggarap pasar asuransi jiwa dengan laba bersih mencapai US$ 64,3 juta di kuartal II–2015 atau melonjak 58% dibanding periode yang sama pada 2014. Sementara FT berhasil bertransformasi ke bisnis digital dengan memiliki basis pelanggan digital sebanyak 500.000 pelanggan.

Meski secara hitungan bisnis menguntungkan, jurang budaya antara korporasi Jepang dan korporasi global menghadapi tantangan. Nomura Holdings yang membeli Lehman Brothers dianggap gagal menyatukan dua budaya organisasi. Merger Softbank Group dan Sprint Corp juga tersendat.




TERBARU

[X]
×