kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korsel Klaim Korea Utara Tembakan Lebih Dari 100 Peluru Artileri Saat Latihan Militer


Senin, 05 Desember 2022 / 15:45 WIB
Korsel Klaim Korea Utara Tembakan Lebih Dari 100 Peluru Artileri Saat Latihan Militer
ILUSTRASI. Perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Korea Utara menembakkan sekitar 130 peluru artileri ke laut lepas pantai timur dan baratnya pada Senin (5/12). Militer Korea Selatan mengatakan, aksi terbaru Korea Utara itu merupakan bagian dari latihan militer terbaru yang digelar Pyongyang, di dekat perbatasan antara kedua negara tersebut.

Beberapa peluru mendarat di zona penyangga dekat perbatasan laut yang menurut Korea Selatan merupakan pelanggaran terhadap perjanjian antar-Korea 2018 yang dirancang untuk mengurangi ketegangan.

Militer Korea Selatan mengirim beberapa komunikasi peringatan ke Korea Utara atas penembakan tersebut, kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Korea Utara tidak segera melaporkan tembakan artileri tersebut, tetapi telah melakukan peningkatan jumlah kegiatan militer, termasuk peluncuran rudal dan latihan oleh pesawat tempur dan unit artileri.

Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) juga telah meningkatkan latihan militer tahun ini, dengan mengatakan bahwa latihan itu diperlukan untuk mencegah Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

Baca Juga: Ekspor Korea Selatan Diproyeksikan Tembus US$ 680 Miliar pada 2022

Perjanjian Militer Komprehensif (CMA) 2018 adalah kesepakatan paling substantif yang dihasilkan dari pertemuan berbulan-bulan antara pemimpin Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan saat itu Moon Jae-in.

Namun, dengan pembicaraan yang lama terhenti, latihan baru-baru ini dan unjuk kekuatan di sepanjang perbatasan berbenteng antara Korea telah menimbulkan keraguan tentang masa depan tindakan tersebut. Korea Selatan menuduh Korea Utara berulang kali melanggar perjanjian dengan latihan artileri tahun ini.

Tahun ini, Korea Utara melanjutkan pengujian rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh untuk pertama kalinya sejak 2017. Hal itu membuat Korea Selatan serta AS panas dan mengatakan telah membuat persiapan untuk melanjutkan uji coba nuklir juga.




TERBARU

[X]
×