Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara menembakkan setidaknya dua proyektil tak dikenal pada Kamis pagi dari daerah dekat Wonsan, di pantai timur Korea Utara.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengungkapkan, proyektil itu terbang sekitar 430 kilometer tanpa menjelaskan lebih lanjut. Ini adalah peluncuran proyektil pertama yang dilaporkan sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di zona demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea pada akhir Juni lalu.
Pengujian senjata terakhir Korea Utara adalah pada bulan Mei, yang mencakup rudal jarak pendek serta roket yang lebih kecil. Pada saat itu, Kim mengawasi penerbangan pertama dari senjata yang sebelumnya tidak teruji, yakni rudal yang relatif kecil dan cepat. Rudal ini diyakini akan lebih mudah untuk disembunyikan, diluncurkan dan gampang bermanuver dalam dalam penerbangan.
Pada hari Selasa (23/7), kantor berita negara Korea Utara KCNA melaporkan Kim memeriksa kapal selam besar yang baru dibangun, disertai oleh para pemimpin program rudal. Ini berpotensi memberi sinyal kelanjutan pengembangan program rudal balistik kapal selam alias submarine-launched ballistic missile (SLBM).
Pembicaraan denuklirisasi antara Korea Utara dan Amerika Serikat macet setelah pertemuan puncak kedua antara Trump dan Kim di Vietnam pada Februari gagal.