kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Kabar buruk bagi batubara AS, pembangkit bertenaga angin dan matahari kian murah


Senin, 15 Juli 2019 / 09:52 WIB
Kabar buruk bagi batubara AS, pembangkit bertenaga angin dan matahari kian murah


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kabar buruk datang menghampiri pada industri batubara Amerika Serikat. Pasalnya harga sumber energi lain macam angin dan sinar matahari kini makin murah.

Dilansir dari CNN, lembaga Energy Innovation dalam laporannya menyebut harga kedua sumber energi terbarukan tersebut mengalami penurunan dengan cepat. Sementara biaya pengoperasian pembangkit listrik bertenaga batubara justru kian menggemuk.

Dengan begitu, sebanyak 74% dari produksi listrik bertenaga batubara terancam disingkirkan oleh angin dan tenaga matahari. Jumlah tersebut setara dengan 211 gigawatt. 

Baca Juga: Ekonomi China hanya tumbuh 6,2% pada kuartal II-2019

Jumlah pembangkit listrik bertenaga batubara yang terancam pun kian tinggi pada 2025 kelak, yakni menjadi 86%.

"Pembangkit listrik bertenaga batubara AS berada dalam bahaya lebih besar dari sebelumnya. Hampir tiga perempat dari pembangkit tersebut sudah menjadi zombie," kata Mike O'Boyle, Direktur Kebijakan Kelistrikan Energy Innovation.

Padahal, industri batubara AS menjadi salah satu sektor yang dijanjikan bantuan oleh Presiden AS Donald Trump. Salah satunya dengan rencana mencabut aturan emisi batubara yang dibuat pada era Obama.

"Upaya pemerintahan Trump untuk memangkas peraturan terkait lingkungan terlalu minim dan sudah terlambat untuk menyelamatkan batubara," lanjut O'Boyle.

Baca Juga: Korea Selatan tidak lagi mengimpor minyak dari Iran

Carolina Utara, Florida, Georgia, dan Texas adalah negara bagian AS yang memiliki jumlah pembangkit batubara terbesar yang berisiko terkena tergusur oleh tenaga angin dan matahari.

Lalu pada tahun 2025, negara-negara bagian Midwestern termasuk Indiana, Michigan, Ohio dan Wisconsin diharapkan masih memiliki kapasitas batubara dalam jumlah besar di bawah tekanan dari energi terbarukan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×