Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Pemerintah Korea Selatan (Korsel) sepertinya tidak kehabisan akal untuk berperang melawan Korea Utara (Korut). Kali ini, perang yang dilakukan dengan menggunakan senjata komik Manga 32 halaman. Peluncuran komik ini ditujukan untuk menghapus keraguan publik atas tenggelamnya kapal patroli akibat serangan Korut.
Kementerian Pertahanan Nasional Korsel kemarin mulai mendistribusikan cerita kartun bergambar itu ke sejumlah sekolah, perpustakaan, dan kantor pemerintahan Korsel. Sebelumnya, para generasi muda Korsel banyak yang meragukan kejadian mematikan di kapal patroli itu karena serangan Korut.
Hal itu terlihat dari hasil pooling yang dilakukan oleh Realmeter. Hasilnya, lebih dari separuh warga Korea yang berusia 20 tahunan tidak mempercayai pemerintahan mereka atas kejadian tenggelamnya kapan Cheonan pada 26 Maret lalu. Kejadian itu merenggut sekitar 46 nyawa.
Dalam salah satu halaman komik, ada percakapan antara seorang jurnalis dengan tunangannya. "Mengapa Korut melakukannya?" tanya sang jurnalis. Tanpa menunggu jawaban tunangannya, sang jurnalis menjawab, "Untuk memecah belah opini publik di negara kita dengan memicu konflik antara Kiri dan Kanan."
Rasa skeptis warga muda Korsel muncul setelah pemerintah merilis temuan organisasi internasional yang menyalahkan tembakan torpedo dari kapal perang mini Korut ke kapal Cheonan. Satu dari empat warga Korsel mengatakan, mereka tidak mempercayai laporan tersebut.
Salah seorang warga Korsel, Suh, mengkritik langkah pemerintahannya. "Kita tidak membutuhkan pemerintah untuk mendikte apa yang kita percayai. Komik itu hanya akan membawa kembali memori buruk," tandasnya.