kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.829   1,00   0,01%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kota di China ini tengah bersiap merilis aturan larangan konsumsi anjing dan kucing


Kamis, 27 Februari 2020 / 15:55 WIB
Kota di China ini tengah bersiap merilis aturan larangan konsumsi anjing dan kucing
ILUSTRASI. Ilustrasi kucing. KONTAN/Muradi/2019/07/18


Sumber: South China Morning Post,Channel News Asia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Rancangan aturan itu mencatat ada lebih dari 2.000 spesies satwa liar yang dilindungi di Tiongkok.

Proposal Shenzhen mengikuti keputusan pemerintah pusat pada hari Senin untuk larangan langsung dalam perdagangan dan konsumsi hewan liar, setelah disuspensi awal pada bulan Januari.

Baca Juga: Kisah dramatis bagaimana kasus virus corona meledak di gereja dan rumah sakit Korsel

Mengutip South China Morning Post, Shenzhen, yang merupakan kota pusat teknologi di perbatasan Hong Kong, mengatakan mereka yang melanggar peraturan akan didenda hingga 20.000 yuan (lebih dari US$ 2.800). Laporan itu juga mengatakan bahwa memakan hewan ternak yang tidak muncul dalam daftar putih (white list) juga akan dilarang karena akan terlalu sulit untuk mengetahui apakah daging itu merupakan hasil budidaya atau diburu.

Baca Juga: Taiwan meningkatkan tingkat respons epidemi ke level tertinggi virus corona

Meski demikian, dalam peraturan baru tersebut, penggunaan hewan liar untuk tujuan ilmiah dan medis masih tetap diperbolehkan. Akan tetapi aturan itu tetap menekankan bahwa pengelolaan fasilitas tersebut perlu diperkuat.



TERBARU

[X]
×