kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.136   65,00   0,40%
  • IDX 7.083   2,81   0,04%
  • KOMPAS100 1.051   -4,20   -0,40%
  • LQ45 820   -5,73   -0,69%
  • ISSI 213   0,28   0,13%
  • IDX30 420   -4,57   -1,08%
  • IDXHIDIV20 500   -6,00   -1,18%
  • IDX80 120   -0,46   -0,38%
  • IDXV30 125   0,31   0,25%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Kreator TikTok Dihantui Ketidakpastian Jelang Keputusan Terkait Pelarangan Platform


Senin, 06 Januari 2025 / 17:00 WIB
Kreator TikTok Dihantui Ketidakpastian Jelang Keputusan Terkait Pelarangan Platform
ILUSTRASI. Mahkamah Agung AS dijadwalkan mendengarkan argumen pada 10 Januari terkait undang-undang yang mengharuskan TikTok memutus hubungan ByteDance. REUTERS/Craig Hudson


Sumber: AP News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mahkamah Agung Amerika Serikat dijadwalkan untuk mendengarkan argumen pada 10 Januari terkait undang-undang yang mengharuskan TikTok memutus hubungan dengan perusahaan induknya yang berbasis di Tiongkok, ByteDance.

Jika TikTok gagal mematuhi aturan ini, platform tersebut berpotensi dilarang di seluruh wilayah Amerika Serikat. Pertanyaan utama dalam kasus ini adalah apakah undang-undang tersebut melanggar Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat, dengan TikTok dan pendukungnya berargumen bahwa undang-undang ini bertentangan dengan kebebasan berbicara.

Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat berpendapat bahwa TikTok merupakan ancaman terhadap keamanan nasional.

Baca Juga: Update Bursa Transfer Liga Premier Terbaru, Beberapa Kabar Menarik Mulai Mencuat

Potensi Dampak bagi Kreator dan Komunitas Online

Larangan terhadap TikTok akan membawa dampak besar, khususnya bagi para kreator dan pemilik bisnis kecil yang telah mengandalkan platform ini untuk mendapatkan penghasilan dan membangun komunitas online.

Banyak kreator yang mengandalkan fitur live streaming dan program penghargaan TikTok untuk meningkatkan pendapatan mereka. Salah satu contoh adalah Gillian Johnson, seorang pembuat film muda yang menggunakan pendapatan dari TikTok untuk membeli perlengkapan seperti lensa kamera dan perangkat lunak pengeditan film.

Namun, dengan ancaman larangan yang semakin nyata, para kreator menghadapi ketidakpastian besar. Beberapa kreator bahkan mempertimbangkan untuk berhenti membuat konten sama sekali, sementara yang lain mulai menjelajahi alternatif seperti Instagram dan YouTube.

Meski begitu, banyak dari mereka yang mengakui bahwa TikTok memberikan jenis eksposur unik yang sulit ditemukan di platform lain.

TikTok dan Ekonomi Kreator

Menurut laporan Goldman Sachs, ekonomi kreator—yang sebagian besar didorong oleh TikTok—diperkirakan akan bernilai hingga US$480 miliar pada tahun 2027.

Baca Juga: Bintang Liverpool Bernilai Rp 1,2 Triliun Ini Dikabarkan Bakal Hijrah ke AC Milan

TikTok dikenal dengan algoritmenya yang memungkinkan kreator dari berbagai latar belakang, termasuk kelompok yang terpinggirkan, untuk mendapatkan eksposur lebih besar. Namun, ancaman larangan ini mendorong para kreator untuk mengunduh semua konten mereka sebagai langkah antisipasi.

Edward East, CEO Billion Dollar Boy, menyarankan kreator untuk membuat portofolio pribadi dari konten mereka di TikTok, yang dapat digunakan untuk membangun audiens di platform lain dan menarik perhatian merek untuk kerja sama.

Strategi Alternatif bagi Kreator

Beberapa kreator, seperti Brandon Hurst, telah merasakan manfaat besar dari TikTok dalam mengembangkan bisnis mereka. Hurst, seorang penjual tanaman, melaporkan bahwa penjualannya meningkat dua kali lipat setelah bergabung dengan TikTok. Namun, ancaman larangan memaksa kreator seperti Hurst untuk mulai mempersiapkan strategi alternatif.

Bagi kreator yang ingin tetap relevan, penting untuk meningkatkan kehadiran mereka di platform lain seperti Instagram dan YouTube, yang diperkirakan akan mendapatkan keuntungan jika TikTok benar-benar dilarang. Selain itu, melanjutkan aktivitas di TikTok hingga keputusan final diambil juga menjadi strategi yang disarankan.

Baca Juga: Mikel Arteta Ultimatum Transfer Arsenal yang Tak Bisa Ditawar pada Bursa Januari

Masa Depan TikTok di Amerika Serikat

Jika Mahkamah Agung tidak menunda larangan sebagaimana diminta oleh mantan Presiden Donald Trump, maka TikTok akan dihentikan pada 19 Januari.

Penyedia layanan internet dan toko aplikasi akan dilarang menyediakan TikTok, meskipun pengguna yang sudah memiliki aplikasi tersebut tetap dapat menggunakannya. Namun, tanpa pembaruan, aplikasi ini akan menjadi tidak berfungsi dalam jangka panjang.

TikTok berpendapat bahwa penghentian layanan, meskipun sementara, akan menyebabkan kerugian besar, dengan estimasi kehilangan sepertiga pengguna harian di Amerika Serikat dalam waktu satu bulan.

Situasi ini menciptakan urgensi bagi Mahkamah Agung untuk membuat keputusan yang tidak hanya mempertimbangkan implikasi hukum tetapi juga dampak sosial dan ekonomi yang luas.

Selanjutnya: Jepang dan Indonesia Bakal Produksi Bersama Fregat Siluman Kelas Mogami

Menarik Dibaca: 7 Cara yang Paling Ampuh Menyembuhkan Kolesterol Tinggi, Mau Coba?



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×