kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Krisis akut Argentina: Jutaan warga tak bisa membeli makanan pokok


Kamis, 05 September 2019 / 13:52 WIB
Krisis akut Argentina: Jutaan warga tak bisa membeli makanan pokok
ILUSTRASI. Uang peso Argentina


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Buenos Aires pada Rabu (4/9) untuk berdemonstrasi menentang pemerintahan reformasi di bawah kepemimpinan Presiden Mauricio Macri. Melansir NAM News Network, para pengunjuk rasa menuntut Kongres untuk segera mengesahkan undang-undang yang menyatakan keadaan darurat pangan untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan yang dialami di seluruh negeri.

Para pengunjuk rasa membawa sejumlah spanduk yang mengecam kebijakan penghematan ekonomi Macri dan Dana Moneter Internasional (IMF). Mereka melakukan long march menuju ke gedung Kongres dan Kementerian Pembangunan Sosial.

Baca Juga: Trending topic: Warga Argentina serbu bank, Heboh KKN Desa Penari

NAM News Network memberitakan, sejak awal tahun ini, puluhan ribu demonstran berulang kali turun ke jalan untuk melakukan aksi protes terkait tingginya angka pengangguran, inflasi, resesi dan kebijakan pemerintah sayap kanan Macri.

“Naikkan gaji sekarang! Utang ada pada rakyat, bukan dengan IMF,” demikian bunyi satu spanduk bertuliskan huruf merah besar. Spanduk yang lain menunjukkan adanya penuntutan upah yang layak dan inflasi yang lebih rendah. Sementara beberapa spanduk bertuliskan "Macri dan IMF keluar."

Banyak masyarakat Argentina yang sangat membenci IMF sejak krisis ekonomi besar-besaran dan devaluasi pada tahun 2001. Kondisi itu disebabkan oleh program penghematan dan kebijakan ekonomi makro yang ditentukan IMF untuk negara tersebut.

Baca Juga: Krisis ekonomi kian parah, Argentina terapkan kebijakan kontrol mata uang

Menurut unit penyelidikan Kebijakan Publik di Universitas Avellaneda, setidaknya lima juta warga di Argentina tidak mampu membeli makanan pokok. Angka ini naik dua kali lipat dari perkiraan yang terdaftar ketika masa kepresidenan Macri dimulai.

Data yang dihimpun NAM News Network dari data Lembaga Statistik Nasional yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan, persentase anak-anak di bawah garis kemiskinan sekarang mencapai 49,6%. Angka ini naik lebih dari 11% dalam satu tahun. Sebuah laporan terpisah, yang diterbitkan oleh Universitas Katolik Buenos Aires menunjukkan, persentase anak-anak di bawah garis kemiskinan pada periode yang sama ada di level 51%.

Baca Juga: Warga Argentina ramai-ramai menarik dana di bank

Kemiskinan di kelompok usia lain juga meningkat pada tahun yang sama. Di antara kelompok usia muda berusia 15-29 tahun, misalnya, kemiskinan meningkat dari 30,5%n menjadi 40,1%. Adapun kemiskinan di kelompok usia 30-64, naik dari 21,1% menjadi 29,4%. Dan di kelompok usia lebih dari 65 tahun, persentasenya naik dari 6,1% menjadi 9,1%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×