kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Krisis Bank Dexia harus segera tuntas


Senin, 10 Oktober 2011 / 08:02 WIB
Krisis Bank Dexia harus segera tuntas
ILUSTRASI. Net interest margin (NIM) perbankan terus menyusut menjadi 4,29% per September 2020.


Reporter: Uji Agung S, Bloomberg, Reuters |

PARIS. Dewan Direksi Bank Dexia SA kembali bertemu pada akhir pekan lalu. Agenda pembicaraan masih seputaran kemungkinan penyelamatan bank dari kebangkrutan. Namun Pemerintah Prancis dan Belgia lebih memilih melindungi sistem keuangan mereka sendiri.

Sebanyak 18 anggota Dewan Direksi Dexia sejatinya sudah tiga kali bertemu dalam sebulan ini. Mereka sedang mempelajari kemungkinan memindahkan aset-aset bermasalah ke dua badan usaha milik Pemerintah Prancis: La Banque Postale dan Caisse des Depots et Consignations.

Selain itu, mereka juga berusaha menjual unit bank ini di Belgia dan di Turki. "Situasi lebih komplek dibanding bank yang dimiliki satu negara dan satu regulator," kata Cor Kluis, Analis Rabobank International.

Cegah penularan

Dexia adalah korban pertama krisis utang Eropa. Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki Prancis dan Belgia ini, sampai akhir Juni 2011 memiliki aset sebesar € 518 miliar. Jumlah itu setara dengan seluruh uang yang ada di sistem keuangan Yunani atau lebih besar dibanding aset gabungan lembaga finansial yang mendapat bailout Pemerintah Irlandia dalam 2,5 tahun terakhir.

Namun nilai aset yang besar itu sebanding dengan jumlah aset bermasalah yang dimiliki Dexia. Alhasil, bank ini bisa disebut berkinerja buruk. Apalagi nilai aset bermasalah bank tersebut diperkirakan mencapai € 190 miliar atau US$ 256 miliar.

Itulah sebabnya, sangat penting bagi Prancis dan Belgia mencegah penularan Dexia ke negaranya masing-masing. Tak hanya disibukkan dengan upaya menahan penularan krisis, dua negara bertetangga di Eropa ini juga masih bergulat dengan pilihan, siapa yang bertanggungjawab dengan masalah ini. "Pemerintah Prancis dan Belgia harus segera bersepakat. Kalau tidak akan ada masalah dalam sistem pasar antarbank (interbank market) minggu ini," kata Michael Rohr, Analis Perbankan di Silvia Quandt Research di Frankfurt, Jerman.

Ia menambahkan, dengan kondisi ini maka investor akan mencari bank-bank lain yang juga memiliki layanan keuangan publik yang besar seperti halnya dilakukan Dexia.

Dexia berkantor pusat di Paris dan Brussels dan melayani sebagian besar perbankan di Belgia dan Luksemburg. Saham Dexia anjlok 17% sebelum dihentikan perdagangannya pada 6 Oktober 2011. Namun, seminggu sebelumnya harga saham telah turun 24%. Bursa saham Brussels kemungkinan memperdagangkan lagi saham Dexia, Senin (10/10) ini. n



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×