Reporter: Edy Can, BBC | Editor: Edy Can
LONDON. Krisis utang Eropa telah memangkas dana bantuan bagi warga miskin. Laporan terbaru pemantau dana bantuan, Data, mengungkapkan, penurunan dana bantuan ini merupakan yang terbesar dalam 10 tahun terakhir.
Data mengungkapkan, pemangkasan dana bantuan 2010-2011 terbesar dilakukan oleh dua negara yang paling parah terhantam krisis. Keduanya yakni Spanyol dan Yunani.
Spanyol memotong anggaran dana bantuannya hampir sepertiga. Sementara Yunani mengurangi porsi dana bantuan hingga 40%. Secara keseluruhan, negara Eropa memangkas dana bantuan sebesar 1,5%.
Asal tahu saja, kontribusi negara-negara Eropa bagi pembangunan warga miskin mencapai setengah dari bantuan global. Tiga negara donor terbesar adalah Jerman, Inggris dan Prancis.
Jerman menyumbang sebesar 0,39% dari pendapatan nasional atau sebesar US$ 14 miliar. Inggris sebesar US$ 13,5 miliar atau sebesar 0,55% dari pendapatan nasional. Sedangkan Prancis sebesar US$ 12 miliar atau sebesar 0,42% dari pendapatan nasional.
Adrian Lovett, salah satu penulis laporan Data itu menyatakan, negara Afrika yang paling terkena dampak dari pemangkasan dana bantuan itu. Dia menyebutkan seperti Mozambik, Tanzania dan Malawi. "Pada saat ini mereka membutuhkan bantuan dan dana itu untuk kebutuhan setiap hari," katanya.
Publikasi yang dilakukan Data ini sebagai kampanye untuk melobi negara-negara Eropa. Rencananya, para pemimpin Eropa akan menyusun anggaran untuk tujuh tahun ke depan.
Kendati demikian, penyaluran donasi ini bukan tanpa kritik. Sebagian menilai, penyaluran dana tersebut sia-sia atau tidak tepat sasaran.