kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,11   -7,25   -0.78%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krisis pembekuan parlemen Inggris, poundsterling anjlok ke level terendah sejak 2016


Selasa, 03 September 2019 / 15:46 WIB
Krisis pembekuan parlemen Inggris, poundsterling anjlok ke level terendah sejak 2016
ILUSTRASI. Boris Johnson memasuki rumah dinas Perdana Menteri Inggris


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pada transaksi Selasa (3/9) pagi waktu London, nilai tukar poundsterling mencapai level yang tidak pernah terlihat sebelumnya sejak Oktober 2016. Kondisi ini terjadi seiring adanya ancaman krisis konstitusi Brexit ke depan.

Data CNBC menunjukkan, pada pukul 08.00 pagi waktu London, poundsterling diperdagangkan di level US$ 1,1968 yang merupakan level terendah sejak "flash crash" pada Oktober 2016. Pada kejatuhan singkat itu, poundsterling anjlok 6% hanya dalam hitungan menit saat transaksi perdagangan Asia menjadi US$ 1,1491.

Baca Juga: Boris Johnson ancam usir anggota parlemen Partai Konservatif yang tolak Brexit

Meski tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan kejatuhan tiba-tiba itu di akhir 2016, laporan resmi dari bank bagi transaksi internasional menyimpulkan bahwa penyebabnya adalah kombinasi dari perdagangan algoritma yang sangat sensitif, pengalaman trader, dan minimnya partisipasi market pada saat itu.

Ancaman Brexit shutdown

Nah, bagaimana dengan pelemahan kali ini? Sejumlah pengamat mensinyalir, pelemahan terjadi karena krisis Brexit yang memicu shutdown (pembekuan) parlemen Inggris.

Melansir CNBC, para anngota parlemen Inggris baru saja kembali usai reses musim panas pada Selasa malam nanti. Sekelompok anggota parlemen lintas partai diperkirakan akan mengajukan debat darurat dan mengambil alih agenda DPR, dalam upaya pertama untuk menghentikan Brexit tanpa kata sepakat.

Ini akan menjadi subjek voting, jika disetujui, maka Perdana Menteri Boris Jonhson tidak bisa melakukan pembekuan parlemen dari 9 September hingga 14 Oktober mendatang.

Baca Juga: Terbiasa dengan perang dagang dan Brexit, bursa Asia menguat tipis

Johnson sendiri telah berjanji untuk meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober dengan atau tanpa kesepakatan. Bahkan dia mengulangi janji ini dalam pidatonya Senin malam. Dia juga menegaskan bahwa peluang untuk menarik lagi kesepakatan baru semakin meningkat.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×