kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,80   -7,56   -0.81%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krisis utang akut, Argentina tunda pembayaran obligasi senilai Rp 2,013 triliun


Rabu, 12 Februari 2020 / 08:06 WIB
Krisis utang akut, Argentina tunda pembayaran obligasi senilai Rp 2,013 triliun
ILUSTRASI. Mata uang peso Argentina. REUTERS/Marcos Brindicci


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Argentina memutuskan untuk menunda pembayaran utang pokok senilai US$ 1,47 miliar atau setara dengan Rp 2,013 triliun (kurs Rp 13.700) pada obligasi AF20 negara itu hingga 30 September. Hal itu diungkapkan oleh kementerian ekonomi Argentina pada Selasa (11/2/2020). Penundaan ini berpotensi memperumit program restrukturisasi utang yang lebih luas bagi Argentina.

Melansir Reuters, pembayaran utang obligasi itu akan jatuh tempo pada hari Kamis. Pemerintah Argentina, dalam sebuah pernyataan, mengatakan pihaknya berencana untuk terus melakukan pembayaran bunga terjadwal pada obligasi. Tetapi investor mungkin masih keberatan kepada Argentina yang mengubah persyaratan pembayaran tanpa berkonsultasi terlebih dulu kepada pemegang obligasi.

"Ini adalah keputusan sepihak oleh debitur, dan bukan langkah untuk menciptakan itikad baik di pasar," kata analis pasar berkembang Goldman Sachs Alberto Ramos.

Baca Juga: Wakil Presiden Argentina: Pemerintah tak akan bayar utang IMF sampai resesi berakhir

Data Reuters menunjukkan, menurut Indeks Obligasi Pasar Emerging Markets JP Morgan, harga obligasi over-the-counter Argentina turun rata-rata 1% pada hari Selasa, sementara spread risiko melebar 100 basis poin menjadi 1.982 atas safe-haven surat utang AS.

Obligasi AF20 dalam mata uang peso terkait dengan nilai tukar mata uang asing Argentina, dan dikeluarkan berdasarkan hukum Argentina.

Awalnya, obligasi ini diterbitkan senilai US$ 1,64 miliar. Pada 4 Februari, pemerintah Argentina melakukan swap obligasi senilai US$ 164 juta dengan tiga instrumen yang jatuh tempo pada 2021.

Baca Juga: Inflasi Argentina 2019 capai 53,8%, tertinggi dalam 28 tahun

"Amortisasi akan ditunda hingga 30 September untuk memungkinkan lebih banyak waktu bagi obligasi untuk direstrukturisasi dengan cara yang konsisten dengan restrukturisasi sisa utang luar negeri kita," demikian pernyataan kementerian ekonomi Argentina seperti yang dikutip Reuters.

Pengumuman itu muncul kurang dari 24 jam setelah penjualan obligasi yang gagal oleh Argentina yang menunjukkan buruknya rencana untuk memperbaharui utang dengan total US$ 100 miliar. Seperti yang diketahui, pemerintah Argentina mengatakan beban utangnya tidak berkelanjutan dan bersumpah untuk tidak terus membayar dengan persyaratan saat ini.

Baca Juga: Bank Dunia memangkas prediksi pertumbuhan 2020 menjadi 2,5%

Pengumuman Selasa juga bertepatan dengan dilakukannya perundingan dengan kreditor terbesar Argentina, Dana Moneter Internasional (IMF), mengenai strategi pemerintah untuk keluar dari resesi pada Selasa malam. Strategi itu dimulai dengan negosiasi ulang pinjaman IMF dan obligasi negara.

Presiden Alberto Fernandez berharap bisa meyakinkan IMF sehingga badan tersebut mau mengucurkan kembali dana pinjaman senilai US$ 44 miliar yang ditangguhkan untuk menghindari jenis penghematan fiskal dan reformasi struktural yang biasanya diterapkan IMF untuk mengembalikan keuangan negara.

Baca Juga: Pemerintah Argentina terbitkan surat utang sebesar US$ 1,32 miliar

"Argentina sedang melalui tahap awal restrukturisasi utang yang kompleks, tetapi pihak berwenang belum mengungkapkan rencana kebijakan makro yang matang," kata Ramos. “Juga tidak jelas apa strategi mereka untuk kebijakan fiskal dan utang publik. Waktu akan menjawab, tetapi waktu hampir habis."

Diskusi antara IMF dan pejabat Argentina dijadwalkan hari Rabu hingga Jumat di Buenos Aires.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×