Sumber: Bernama | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepastian kehadiran Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada KTT ASEAN ke-47 di Malaysia dalam beberapa hari mendatang memunculkan harapan akan adanya pengumuman penting, termasuk kemungkinan perjanjian perdagangan bebas (FTA) penuh antara AS dan Malaysia.
Ekonom Geoffrey Williams dari Williams Business Consultancy mengatakan FTA tersebut berpotensi menghapus tarif timbal balik dan membuka jalan bagi investasi baru perusahaan AS, terutama di sektor semikonduktor dan logam tanah jarang (rare earth).
Williams juga berharap ada kabar baik terkait pembebasan bea masuk nol persen untuk produk semikonduktor, mengingat perusahaan seperti Micron Technology memiliki fasilitas besar di Penang.
Baca Juga: Trump Teken Pakta Logam Tanah Jarang, Sinyal Awal Konfrontasi Baru dengan China
Saat ini, AS mengenakan tarif umum 19% atas ekspor Malaysia, meski produk semikonduktor masih dikecualikan. Ia menambahkan, kerja sama baru di bidang rare earth bisa menjadi langkah strategis bagi kedua negara.
Trump’s visit—yang menjadi kunjungan pertama presiden AS ke Malaysia sejak 2015—diharapkan memperkuat hubungan dagang dan investasi antara Malaysia-AS serta ASEAN-AS. Namun, Williams mengingatkan agar tetap waspada jika AS memperketat aturan terkait transshipment barang asal Tiongkok melalui ASEAN.
Malaysia, selaku ketua ASEAN 2025 dengan tema “Inclusivity and Sustainability”, akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-47 pada 26–28 Oktober.
Perdagangan Malaysia-AS terus tumbuh kuat, dengan nilai mencapai RM270,88 miliar pada Januari–September 2025, naik 15,4% secara tahunan, didorong oleh ekspor produk elektrikal, elektronik, mesin, dan makanan olahan.