Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Minggu dalam upaya menyepakati pakta dagang besar antara Uni Eropa dan AS.
Pertemuan ini dipandang sebagai peluang untuk mengakhiri ketidakpastian berbulan-bulan yang membebani dunia usaha Eropa.
Trump, yang tengah berada di Turnberry, Skotlandia, untuk bermain golf dan mengadakan pertemuan bilateral, menyampaikan optimismenya kepada wartawan. Ia menyebut von der Leyen sebagai sosok pemimpin yang sangat dihormati dan menyatakan “ada peluang 50-50” bahwa kesepakatan kerangka perdagangan bisa dicapai.
Tarif 15%: Solusi Tengah di Tengah Ancaman Tarif 30%
Sumber dari Uni Eropa menyebutkan bahwa kesepakatan yang kemungkinan dicapai akan mencakup tarif dasar 15% pada sebagian besar barang-barang ekspor UE ke AS.
Baca Juga: Donald Trump: Thailand dan Kamboja Sepakat Berunding Gencatan Senjata
Meski jauh dari harapan awal Uni Eropa untuk kesepakatan “nol-tarif atas semua barang industri,” skema ini masih dianggap lebih baik daripada ancaman tarif 30% yang dijadwalkan mulai berlaku 1 Agustus mendatang.
“Ini bukan hasil yang ideal, tetapi jauh lebih baik daripada skenario terburuk,” ujar seorang diplomat Uni Eropa.
Saat ini, AS mengenakan tarif sebesar 50% pada baja dan aluminium Eropa, 25% pada mobil dan suku cadang, serta 10% untuk sebagian besar barang lainnya. Trump telah mengancam akan menaikkan seluruh tarif menjadi 30%, yang menurut pejabat UE akan “menghancurkan sebagian besar perdagangan transatlantik”.
Jika Gagal, UE Siap Balas dengan Tarif €93 Miliar
Jika kesepakatan gagal dan AS tetap menaikkan tarif menjadi 30%, Uni Eropa telah menyiapkan tarif balasan sebesar €93 miliar (sekitar $109 miliar) atas produk-produk AS. Sektor-sektor yang kemungkinan terdampak termasuk otomotif, farmasi, dan produk logam non-besi seperti tembaga.
Trump, yang dalam masa jabatan keduanya berambisi merombak tatanan perdagangan global, telah menandatangani kesepakatan perdagangan besar dengan Inggris, Jepang, Indonesia, dan Vietnam. Pekan ini, ia menandatangani kesepakatan senilai $550 miliar dengan Jepang, yang bisa dilampaui oleh kesepakatan dengan Uni Eropa jika berhasil.
Bagi Trump, kesepakatan ini akan menjadi pencapaian ekonomi terbesar dalam masa jabatannya, mengingat AS dan Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar di dunia, mencakup sepertiga dari total perdagangan global.
Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Isyaratkan The Fed Siap Turunkan Suku Bunga
Negosiasi Masih Berlangsung di Skotlandia
Jelang pertemuan puncak Trump–von der Leyen, perunding tingkat tinggi dari kedua belah pihak telah mendarat di Skotlandia. Jamieson Greer (Perwakilan Dagang AS) dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick dari pihak AS, serta Komisioner Dagang UE Maros Sefcovic, bertemu untuk menyelesaikan detail akhir.
“Kami tetap optimis tapi berhati-hati,” ujar seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya.
“Kesepakatan belum selesai sampai benar-benar ditandatangani,” tambahnya.
Satu hal yang belum pasti adalah apakah AS akan melonggarkan tarif 50% atas baja dan aluminium UE. Trump menyiratkan bahwa “tidak banyak ruang untuk tawar-menawar” dalam hal ini karena “kalau saya beri keringanan untuk satu pihak, yang lain akan minta hal serupa.”