Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JACKSON HOLE, Wyoming. Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis Alberto Musalem menyatakan bahwa dirinya masih membutuhkan lebih banyak data sebelum memutuskan apakah akan mendukung pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed tanggal 16–17 September mendatang.
Menurut Musalem, inflasi saat ini masih berada di atas target 2% dan cenderung mendekati 3%, sementara risiko pelemahan pasar tenaga kerja belum sepenuhnya terealisasi.
Baca Juga: Pidato Terakhir Powell Sebagai Ketua The Fed: Pasar Rally, Ketidakpastian Masih Besar
“Inflasi yang berjalan lebih dekat ke 3% daripada 2% adalah fakta. Ada kemungkinan, meski bukan skenario utama, inflasi itu bisa bertahan. Itu menjadi salah satu risiko, berbanding dengan risiko lain yang belum nyata yaitu potensi pelemahan pasar tenaga kerja,” ujar Musalem kepada Reuters pada Jumat (22/8/2025).
Ia menambahkan bahwa kebijakan moneter saat ini sudah sesuai dengan kondisi lapangan kerja penuh (full employment) dan inflasi di atas target.
Namun, bila risiko terhadap pasar tenaga kerja semakin nyata, kebijakan tersebut perlu disesuaikan.
“Saya akan memperbarui pandangan saya hingga dua atau tiga hari sebelum pertemuan. Lalu saya akan memutuskan,” kata Musalem yang berbicara di sela konferensi tahunan riset The Fed di Jackson Hole.
Baca Juga: Pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole Dongkrak Harga Emas
Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya memberi sinyal kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga September.
Powell menyebut inflasi akibat tarif kemungkinan bersifat sementara, sementara risiko terhadap pasar tenaga kerja semakin meningkat.
Meski begitu, Musalem menegaskan bahwa kata kunci Powell adalah “mungkin.” Hal ini mencerminkan masih adanya kehati-hatian sebagian pembuat kebijakan untuk memangkas suku bunga ketika inflasi tetap berada di atas target dan berpotensi meningkat.
Musalem sepakat bahwa dampak tarif terhadap inflasi bersifat jangka pendek, sedangkan perlambatan pertumbuhan ekonomi justru menimbulkan risiko lebih besar bagi pasar kerja.
Baca Juga: Pidato Lengkap Ketua The Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole
Namun, ia menekankan pentingnya menunggu data tambahan, termasuk laporan ketenagakerjaan Agustus yang akan keluar sebelum pertemuan September, untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai arah ekonomi.
“Ketidakpastian mulai berkurang. Kita sudah tahu garis besar kebijakan fiskal, perdagangan, hingga imigrasi. Semakin banyak data yang masuk, saya akan bisa menilai apakah tarif benar-benar diteruskan ke harga dan apakah risiko pasar tenaga kerja itu nyata,” kata Musalem.