kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurang istirahat dan alat pelindung, tenaga medis Spanyol unjuk rasa


Selasa, 26 Mei 2020 / 08:47 WIB
Kurang istirahat dan alat pelindung, tenaga medis Spanyol unjuk rasa
ILUSTRASI. Seorang tenaga medis terlihat melalui sebuah tanda hati, ketika dia berunjuk rasa bersama rekan kerjanya untuk mendapatkan kembali 5% dari gaji yang dipotong di depan Rumahsakit Vall d'Hebron, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID -19), di Ba


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MADRID. Tenaga medis Spanyol yang ada di garis depan dalam perang melawan virus corona baru pada Senin (25/5) melakukan unjuk rasa, memprotes  kekurangan alat pelindung diri.

Perawat, dokter, dan pekerja medis lain berkumpul di luar rumahsakit di wilayah Madrid dengan mengusung slogan "pekerja kesehatan penting".

Mereka berdiri diam selama dua menit sambil memegang berbagai poster bertuliskan "kami bertarung tanpa senjata", "yang peduli dengan penjaga", dan "layanan kesehatan umum tidak bisa dijual".

"Tujuannya adalah, agar orang-orang sadar akan bahaya pekerjaan kami," kata Silvia Garcia, perawat unit perawatan intensif (ICU) yang bergabung dengan ratusan orang lain di luar Rumahsakit Gregorio Maranon.

Baca Juga: Inggris akan buka kembali semua toko ritel mulai 15 Juni, jika...

"Covid-19 hanya mengintensifkan situasi yang kami alami sebelumnya," ujarnya kepada AFP seperti dilansir Channelnewsasia.com.

"Kami harus memiliki sarana untuk merawat (pasien Covid-19)," kata Victor Aparicio, perawat ICU lainnya di Rumahsakit Gregorio Maranon.

"Kami perlu jaminan bahwa kami bisa beristirahat dan melindungi diri kami sendiri, sehingga kami dapat melakukan pekerjaan dalam kondisi sebaik mungkin," imbuh dia.

Pengawas rumahsakit mengatakan, para tenaga medis kelelahan serta mengeluh kekurangan staf dan alat pelindung diri untuk menangani wabah virus corona.

Baca Juga: Waspada, cerpelai di Belanda menularkan virus corona ke manusia

Sepertiga dari total kasus dan kematian akibat virus corona Spanyol tercatat di Madrid, di mana sistem kesehatan hampir hancur pada puncak krisis.

Para pengunjuk rasa ingin wilayah Madrid mempertahankan 10.000 staf tambahan yang Pemerintah Spanyol sewa untuk menangani pandemi. Tapi, para pejabat hanya menawarkan jaminan: akan mempertahankan staf tambahan sampai akhir tahun.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×