Kyushu Railway sukses IPO US$ 4 miliar

Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

TOKYO. Pendaftaran saham perdana Kyushu Railway Co di bursa Tokyo sukses besar. Perusahaan jalur kereta asal Jepang ini menghimpun dana segar US$ 4 miliar dari initial pubilc offering (IPO), Selasa (25/10).

IPO Kyushu menjadi IPO pertama kereta sejak tahun 1990 setelah Pemerintah Jepang melakukan privatisasi sistem kereta api.

Daya tarik larisnya saham Kyushu berasal dari imbal hasil yang besar diterima investor. Dilansir dari CNBC, Selasa (25/10) dividen yang ditawarkan sekitar 75 yen atau sekitar 3%. Nilai tersebut tentu lebih tinggi daripada yield obligasi 10 tahun pemerintah Jepang yaitu minus 0,054%.

Selain itu, ada juga diskon kupon untuk wisata, belanja dan hotel yang ditawarkan kepada pemegang saham. Tidak hanya diminati investor lokal, sejumlah investor asing juga turut berburu saham Kyushu. Sekitar seperempat dari saham IPO dialokasikan untuk investor asing.

Peter Boardman, Managing Director NWQ Investment Management mengatakan, investor amat bernafsu untuk memiliki Kyushu. Investor menilai aset perusahaan transportasi, perusahaan utilitas listrik dan perusahaan telekomunikasi amat dihormati oleh masyarakat Jepang. Perusahaan tersebut dinilai dapat memberikan dividen berkelanjutan.

Meski demikian Boardman menilai perusahaan transportasi amat minim pertumbuhan bisnis. Sebabnya, perusahaan transportasi tidak menawarkan banyak pertambahan jalan. Hal ini terkendala kondisi demografis yang menantang di Jepang.

Namun investor diuntungkan karena Kyushu telah merambah sektor real estate. Catatan Boardman, sekitar 30% dari pendapatan dan keuntungan Kyushu berasal dari real estate. Sebagai informasi, perusahaan memiliki perusahaan pariwisata di Pulau Kyushu.

Meskipun investor Jepang memburu saham Kyushu, analis menilai investor luar negeri tidak terlalu tertarik.

"Dari perspektif investor asing secara umum investasi ke Jepang tidak benar-benar dilihat memberikan hasil besar," kata Naomi Fink, CEO di Europacifica Consulting. Tapi ia mencatat bahwa pasar saham Jepang adalah salah satu yang terbesar di dunia.

"Saya pikir Jepang tetap merupakan bermain diversifikasi sangat penting," katanya. "Dari sudut pandang investor asing, Anda tidak bisa mengabaikan manfaat diversifikasi investasi ke Jepang dan diberikan tawaran ini adalah satu besar, saya akan mengantisipasi ada setidaknya beberapa minat dari investor luar negeri," kata Naomi.